Pemkab Sumenep Siapkan Penyaluran Bantuan Tahap 2 untuk Pemulihan Rumah Terdampak Gempa

Pemkab Sumenep Siapkan Penyaluran Bantuan Tahap 2 untuk Pemulihan Rumah Terdampak Gempa Ach. Laili Maulidy, Kalaksa BPBD Sumenep

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sumenep terus mempercepat pemulihan kehidupan warga yang terdampak gempa bumi di sejumlah wilayah kepulauan.

Setelah menyalurkan bantuan tahap pertama pada 18 Oktober 2025 untuk 106 rumah yang rusak, Pemkab Sumenep kini bersiap menyalurkan bantuan tahap kedua dalam waktu dekat.

Bantuan tahap pertama difokuskan kepada warga dengan kategori kerusakan sedang, berat, dan sangat berat. 

Untuk rumah rusak sedang, bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai. Sementara itu, bagi rumah yang rusak berat, warga menerima bantuan tunai dan sebagian lainnya mendapat dukungan rehabilitasi fisik. 

Adapun rumah dengan kerusakan sangat berat akan dibangun kembali sepenuhnya oleh pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, seluruh bantuan tersebut merupakan stimulan untuk meringankan beban warga terdampak gempa. Pemerintah berkomitmen agar masyarakat segera dapat kembali menempati rumah yang layak dan aman.

“Pemerintah berupaya agar masyarakat segera bisa kembali tinggal di rumah yang layak dan aman,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, Selasa (21/10/2025).

Laili berujar, bantuan tahap kedua nantinya akan disalurkan melalui mekanisme nontunai langsung ke rekening penerima manfaat. 

Langkah ini diambil untuk menjamin transparansi serta akurasi data penerima bantuan. Laili menjelaskan, bantuan tahap kedua sudah disiapkan bagi warga yang dokumennya telah lengkap.

Ia menuturkan, bantuan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Sumenep Tahun 2025 melalui pos belanja tidak terduga, serta mendapat dukungan dari dunia usaha dan masyarakat. 

Laili juga menyebut, keberhasilan penyaluran bantuan tahap pertama tidak lepas dari sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas masyarakat yang bersama-sama turun tangan membantu warga di Pulau Sapudi.

Ia berpesan agar masyarakat memanfaatkan bantuan yang diterima untuk memperbaiki rumah serta menata kembali kehidupan yang lebih baik.

“Gotong royong dan solidaritas sosial adalah modal utama kita untuk bangkit. Bantuan ini bukan sekadar materi, tapi simbol harapan baru bagi warga kepulauan, utamanya Sapudi,” tandasnya. (aln/van)