Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim-Sulteng, Transaksi Final Tembus Rp 1,542 T

Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim-Sulteng, Transaksi Final Tembus Rp 1,542 T

“Di mana, secara keseluruhan, kelima komoditas utama ini berkontribusi sebesar 78% terhadap total penjualan Jawa Timur ke Sulawesi Tengah,” jelasnya.

Sedangkan, lima komoditas utama yang mendominasi pembelian Jatim dari Sulteng antara lain tanaman bahan wewangian, farmasi, dan insektisida (91,52%), kakao (1,91%), kayu gelondongan non-konifera (1,88%), barang dari plastik untuk pengemasan (1,77%), dan buah-buahan tropis dan subtropis (1,74%). Kelima komoditas ini menyumbang 97,6 persen dari total pembelian Jawa Timur.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga meyakini bahwa pertemuan Misi Dagang ini bukan sekedar selesai di transaksi. 

Namun juga diharapkan akan berlanjut di kerjasama yang telah tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama antar Perangkat Daerah di kedua provinsi.

Ia mencontohkan, Jatim memiliki total 293 Desa Devisa yang sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Melalui SK oleh LPEI tersebut, Desa Devisa akan mendapat banyak nilai tambah seperti pembinaan, penguatan desain sesuai tren pasar, penguatan modal dan yang terpenting akses pasar.

"Sulteng memiliki kain tenun dan kain songket yang saya rasa akan memiliki kekuatan atau potensi untuk dijadikan Desa Devisa. Nantinya akan mendapatkan penguatan berupa akses market, penguatan modal, desain sesuai tren kebutuhan pasar," jelas Khofifah.

Potensi lain yang dinilainya sangat memungkinkan adalah penguatan Perhutanan Sosial. Khofifah meyakini bahwa Perhutanan Sosial di Sulteng masih bisa didorong dan ditingkatkan lebih luas dan besar volumenya.

"Intinya kita sama-sama berproses. Kita tidak boleh anti perubahan. Ditambah kehadiran jajaran BUMD Jatim dan Sulteng disini sebagai penggerak ekonomi akan menjadi bagian penguat bahkan lokomotif dari proses pembangunan di masing-masing daerah," lanjutnya.

Kekuatan baru yang juga sangat berpotensi adalah Durian Musang King yang berhasil tumbuh subur di Sulteng. 

Ia menuturkan, 85 persen Durian Musang King di Jatim masih dipenuhi dari impor. Sedangkan, hasil Durian Musang King di Sulteng telah mampu merambah pasar Ekspor.