Mas Aryan, Penyiar Legendaris dari Bangkalan Terima Penghargaan di Usia 62 Tahun

Mas Aryan, Penyiar Legendaris dari Bangkalan Terima Penghargaan di Usia 62 Tahun Sumaryanto atau yang lebih dikenal pendengar sebagai Mas Aryan saat menerima penghargaan di usia 62 tahun.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Udara pagi masih berembun saat suara hangat dan lantang mengudara dari salah satu stasiun radio lokal di Kota Dzikir dan Sholawat. Suara itu milik Sumaryanto atau yang lebih dikenal pendengar sebagai Mas Aryan.

Di usia 62 tahun, ia tetap setia memegang mikrofon dan selama lebih dari 3 dekade, Mas Aryan mengawal rubrik Morning News setiap Jumat-Minggu, dari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Energinya tak pernah surut, mengisi empat jam siaran dengan semangat yang konsisten.

“Selama masih bisa bicara, saya ingin tetap mengudara,” ucapnya sembari tersenyum, tangannya lincah memutar tuas konsol mixer yang telah menemaninya lebih dari separuh hidup.

Baginya, usia senja bukan alasan untuk berhenti. Ia menjadi saksi perjalanan Bangkalan dari masa ke masa, mulai dari kepemimpinan Jakfar Syafie hingga Lukman Hakim.

Tak hanya menyampaikan kabar dari pendopo dan kantor OPD, siarannya juga diwarnai musik pop dan rock klasik. Lagu Ebiet G. Ade kerap mengiringi narasi penuh renungan, sementara dentuman band Nazareth membakar pagi dengan semangat.

Usai siaran, Mas Aryan beralih peran sebagai jurnalis media daring. Ia menenteng ponsel dan buku catatan, melakukan wawancara, reportase, hingga menulis naskah berita dengan disiplin tinggi.

“Menulis itu memberi ketenangan. Saya merasa hidup setiap kali bisa membagi informasi,” tuturnya.

Kesehariannya sederhana. Ia gemar nasi campur, namun pantang jeroan dan alergi ikan pindang. 

“Kalau nasi serpang, saya kurang cocok,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Selama 31 tahun, ia nyaris tak pernah absen ke studio. Bahkan saat tidak dijadwalkan siaran, Mas Aryan lebih memilih menyiapkan bahan liputan daripada berdiam diri di rumah. 

Ketekunan itu menjadikannya bukan sekadar penyiar, tapi teladan semangat dan konsistensi. Pengabdian panjangnya akhirnya mendapat penghargaan. 

Mas Aryan menerima penghargaan sebagai penyiar legendaris dari Pemkab Bangkalan, Rabu (23/9/2025). Ia berdiri bersama sebelas rekannya, menerima piagam dan bunga.

Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Fauzan Jakfar, menyerahkan penghargaan dengan mata berkaca-kaca, sementara Lukman Hakim selaku kepala daerah setempat tersenyum lebar di tengah tepuk tangan yang bergemuruh.

Momen itu menjadi penanda bahwa suara yang telah mengudara selama 3 dekade tak hanya hidup di gelombang radio, tapi juga di hati masyarakat Bangkalan.

Suara senja itu memang tak pernah padam, menjadi jejak pengabdian, bukti cinta pada profesi yang melampaui usia, dan nyala konsistensi yang tak pernah redup. (uzi/mar)