
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Desa sekitar Lapangan Migas Sukowati Field Zona 11 memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina EP Sukowati untuk program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (Gayatri). Namun program tersebut masih belum berjalan, karena baru proses pembangunan kandang ayam.
Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, Edi Sampurno, mengatakan program Gayatri selain bersumber dari alokasi dana desa (ADD) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), juga menggunakan dana CSR migas.
"Program Gayatri masih belum terealisasi. Saat ini masih progres pembuatan kandang," katanya, Senin (25/8/2025).
Dia mengaku sangat mendukung adanya Program Gayatri. Nantinya, juga akan menggunakan CSR untuk sebagian keluarga penerima manfaat (KPM), sebagai upaya peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan. Hal ini juga bertepatan dengan adanya CSR di sektor peningkatan ekonomi.
"Sebanyak 41 KPM yang mendapat Program Gayatri, baik bersumber dari APBDes (anggaran pendapatan dan belanja desa), CSR, hingga APBD," ujarnya.
Kepala Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Purwanto, mengatakan bahwa selain menggunakan alokasi dana desa (ADD), Program Gayatri di desanya juga berasal dari CSR PT Pertamina EP Sukowati Field Zona 11.
"Gayatri di Desa Ngampel masih berprogres, belum terealisasi sepenuhnya. Pembuatan kandang ayam petelur baru selesai," jelasnya.
Dia melanjutkan, berdasar Peraturan Bupati (Perbup), seluruh desa wajib untuk mengalokasikan 10 persen ADD untuk Program Gayatri. Di Ngampel, nominalnya sekitar Rp99 juta dari ADD tahun ini.
Sedangkan, untuk CSR langsung direalisasikan ke keluarga penerima manfaat (KPM). Sehingga, pemerintah desa belum mengetahui.
"Rinciannya terdapat 5 KPM dari ADD dan 15 KPM dari CSR," terangnya. (jku/rev)