
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemkab Jember kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan guru ngaji melalui program '22.000 Guru Ngaji untuk Jember Maju'. Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keagamaan dan karakter masyarakat secara menyeluruh.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa guru ngaji memiliki peran penting dalam pendidikan spiritual dan pembentukan karakter generasi muda.
"Guru ngaji adalah tokoh penting dalam pembentukan karakter bangsa. Jangan sampai mereka dipersulit hanya untuk menerima haknya. Sudah selayaknya mereka dimuliakan, sebagaimana mereka memuliakan ilmu dan akhlak,” kata kepala daerah yang akrab disapa Gus Fawait itu.
Kabag Kesra Setdakab Jember, Nurul Hafid Yasin, menjelaskan bahwa pihaknya telah menghimpun data guru ngaji dari 248 desa dan kelurahan. Hingga Selasa lalu, tercatat sebanyak 24.506 data guru ngaji telah masuk, hasil musyawarah tingkat desa dan kelurahan.
Setelah verifikasi awal, ditemukan 462 data yang tidak memenuhi syarat, seperti guru ngaji yang telah pindah, wafat, atau memiliki jumlah santri kurang dari 10 orang. Dengan demikian, jumlah guru ngaji yang lolos tahap awal dan akan menjalani verifikasi lanjutan sebanyak 24.044 orang.
Karena kuota insentif tahun ini dibatasi untuk 22.000 penerima, pencocokan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Dispendukcapil menjadi langkah krusial yang ditargetkan selesai dalam tiga hingga empat hari. Setelah itu, data akan dikembalikan ke desa untuk proses uji publik selama tiga hari pada minggu kedua Agustus.
"Jika tidak ada sanggahan, maka akan dilanjutkan dengan verifikasi administrasi serta pembukaan rekening di Bank Jatim,” ucap Nurul.
Program insentif guru ngaji tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu yang hanya menyasar sekitar 19.000 orang. Dengan jumlah penerima mencapai 22.000 orang, tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang pelaksanaan program tersebut.
Gus Fawait kembali menekankan bahwa guru ngaji adalah mitra strategis dalam membangun spiritualitas dan moral masyarakat Jember.
"Ini bukti nyata bahwa kami serius menjadikan guru ngaji sebagai mitra strategis dalam membentuk karakter dan spiritualitas warga Jember. Harapannya, kesejahteraan mereka meningkat sehingga semakin semangat membimbing generasi muda,” paparnya. (nga/yud/mar)