Pemkab Jember Siapkan 8.000 Beasiswa Pendidikan, Disdik Tegaskan Proses Seleksi Ketat dan Inklusif

Pemkab Jember Siapkan 8.000 Beasiswa Pendidikan, Disdik Tegaskan Proses Seleksi Ketat dan Inklusif Konferensi pers terkait beasiswa di Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemkab Jember resmi meluncurkan program beasiswa gratis yang ditujukan bagi anak-anak di seluruh wilayah pada tahun ini. Meski bersifat terbuka, terdapat sejumlah kriteria yang harus dipenuhi, dengan kuota penerima mencapai sekitar 8.000 anak.

Dinas Pendidikan (Disdik) Jember saat ini tengah menindaklanjuti pelaksanaan program tersebut, termasuk penyusunan mekanisme seleksi.

"Ada beberapa kriteria yang telah kami siapkan, mulai dari jalur prestasi, jalur guru, perangkat daerah, dan perangkat desa," kata Kepala Disdik Jember, Hadi Mulyono, Jumat (30/5/2025).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kategori lainnya meliputi jalur afirmasi ekonomi, jalur santri pondok pesantren, hingga jalur kompetisi khusus bagi mahasiswa semester satu.

"Ada juga jalur afirmasi, kemudian jalur pondok pesantren dan yang kelima jalur kompetisi," jelasnya. "Untuk jalur kompetisi ini untuk mahasiswa semester 1," imbuhnya.

Selain itu, terdapat jalur khusus yang dirancang untuk mengakomodasi kelompok masyarakat tertentu seperti anak guru ngaji atau pedagang. 

"Ini akan menjadi salah satu prioritas kami untuk menerima beasiswa," ucap Hadi.

Terkait tahapan berikutnya, ia menegaskan bahwa akan dilakukan proses verifikasi yang ketat guna memastikan beasiswa tepat sasaran. Proses ini mencakup pendaftaran, seleksi administrasi, wawancara, hingga uji publik.

"Mulai dari pendaftaran, seleksi, dan wawancara. Kemudian nantinya kita akan ada uji publik untuk memastikan apakah anak-anak penerima beasiswa ini layak diberikan atau tidak," tuturnya.

Ia menambahkan, proses verifikasi juga akan melibatkan penilaian sosial melalui informasi dari lingkungan sekitar penerima. 

"Teknisnya nanti kita akan tanya tetangganya tentang kondisi anak penerima beasiswa tersebut, sehingga data yang kami dapatkan benar-benar valid," pungkasnya.

Sebagai bentuk perlindungan psikologis, Hadi mengungkapkan bahwa jalur untuk anak dari keluarga kurang mampu akan diganti penamaannya agar tidak menimbulkan diskriminasi. Upaya ini diharapkan dapat menjadikan program beasiswa ini lebih inklusif dan berkeadilan. (nga/yud/mar)