Tak Hanya DKI, Pemkab Kediri Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Surabaya untuk Pasarkan Hasil Pertanian

Tak Hanya DKI, Pemkab Kediri Jalin Kerja Sama dengan Pemkot Surabaya untuk Pasarkan Hasil Pertanian Petugas saat mengawasi dan mengontrol cabai yang yang baru di panen. (Ist).

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri pada Mei 2025 ini telah meneken kerja sama dengan kota-kota besar untuk membantu petani memasarkan komoditas hasil pertanian.

Selain DKI Jakarta, kerja sama juga dijalin dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyebut kerja sama yang dijalin dengan Pemkot Surabaya ini turunannya berbeda dengan kerja sama yang dijalin dengan Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Tutik, kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, pelaksanannya dilanjutkan antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), adapun dengan Pemkot Surabaya pelaksanaan kerja sama ditindaklanjuti langsung dari pelaku usaha.

Adapun komoditas pertanian yang telah masuk dalam perjanjian kerja sama yakni cabai. Dalam hal ini, asosiasi petani cabai Kediri mengirimkan barang ke Surya Kreasi Pangan (SKP) Surabaya.

"Jadi kebutuhan cabai dipenuhi dari Kabupaten Kediri itu sudah masuk MoU. Kalau kami monitor progresnya ini masih tahap penghitungan kebutuhan cabai di wilayah kota Surabaya," katanya, Selasa (27/5/2025).

Meski pelaksanaannya dilakukan antara pelaku usaha, lanjutnya, pemerintah daerah melalui dinas terkait tetap melakukan sistem kontrol.

Sebagai contoh, ketika dalam perjalanannya terdapat persoalan pembayaran atau pada keberlanjutan pengiriman/penerimaan barang, dinas akan melakukan teguran sebagaimana perjanjian kerja sama yang dilakukan.

Dari kerja sama yang telah dijalin tersebut, diakui Tutik nantinya tidak menutup kemungkinan berkembang ke komoditas lain tak sebatas pada cabai. Melainkan termasuk telur maupun beras.

"Kemarin saat diskusi (dengan SKP) kami juga sampaikan, di Kabupaten Kediri potensinya banyak, ada telur juga beras yang sangat luar biasa," ucap Tutik.

kerja sama yang dijalin dengan kota-kota besar tersebut sebagai upaya Dhito dalam memberikan kepastian pasar bagi petani. Hal itu, sebagaimana pernah disampaikan sejak kampanye pencalonannya di periode kedua.

Pasalnya, dalam setiap pertemuan dengan petani, persoalan yang dikeluhkan salah satunya saat pasca panen. Dimana petani kerap kesulitan memasarkan hasil pertaniannya termasuk saat menghadapi fluktuasi harga.

"Supaya harga panen ini terjaga kita rembugan dengan Surabaya, dengan kota-kota besar yang tidak punya lahan pertanian. kerja sama-kerja sama dengan daerah perkotaan yang membutuhkan suplai (hasil pertanian) dari kita inilah yang kita lakukan," terang Dhito.

Dhito berharap dengan kerja sama yang dijalin, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan berdampak pada buruh tani di Kabupaten Kediri. Hal ini sebagaimana targetnya di periode kedua yang fokus penanganan kemiskinan ekstrem. (uji/van)