Jumlah Kecelakaan di Bojonegoro terus Bertambah

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan raya wilayah pada 2015 ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2014. Kejadian itu meliputi kecelakaan yang mengakibatkan korban luka ringan, luka berat, hingga meninggal dunia. Kondisi jalan rusak di sering memicu terjadinya kecelakaan.

Berdasarkan data di Satuan Lalu Lintas (Lantas) Polres menyebutkan, mulai Januari hingga September 2015 tercatat ada 487 kejadian kecelakaan. Sedangkan, dalam periode yang sama tahun 2014 tercatat ada 378 kejadian kecelakaan.

Namun, jumlah total korban kecelakaan pada 2015 mengalami penurunan dibanding 2014. Pada periode Januari-September 2015, jumlah total korban yang menderita luka berat, luka ringan dan meninggal dunia hanya 995 korban. Sedangkan, pada Januari hingga September 2014 jumlah totalnya mencapai 1.053 korban.

"Penurunan jumlah korban ini bervariasi. Untuk korban luka ringan mengalami penurunan, luka berat mengalami peningkatan, dan yang meninggal dunia jumlahnya turun, dibanding tahun lalu. Masih adanya kecelakaan dan korban banyak disebabkan lalainya pengemudi dalam mengendarai kendaraan," jelas Kasat Lantas Polres , AKP Anggi Saputra Ibrahim, Selasa (29/9).

Rinciannya, pada 2015 korban kecelakaan luka ringan 892 orang, sedangkan 2014 sejumlah 932 korban. Kemudian untuk korban luka berat, dalam 2015 sejumlah 22 orang dan pada 2014 sejumlah 19 orang. Selanjutnya untuk korban meninggal dunia pada 2015 sejumlah 81 orang, sedangkan 2014 mencapai 102 orang.

"Untuk mengantisipasi itu, kami akan terus melakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi di masyarakat dan di lembaga-lembaga pendidikan formal. Seperti para guru pendidikan anak usia dini, siswa-siswi sekolah dasar hingga mahasiswa perguruan tinggi. Karena mencegah itu lebih baik," ujarnya.

Dia menambahkan, terjadinya kecelakaan yang menyebabkan jatuhnya korban paling banyak ketika pengendara berbelok arah dengan tidak melihat sekitar. Misalnya tengok kanan, kiri, depan atau belakang sebelum berbelok. Banyak juga kecelakaan karena pengendara mengantuk.

"Ke depannya diharapkan masyarakat lebih mematuhi aturan-aturan lalu lintas yang telah ada. Apabila masyarakat patuh, maka kecelakaan itu dapat diminimalisir," tandasnya.

Jalur rawan kecelakaan lalu lintas di yaitu jalur minyak -Cepu sepanjang kurang lebih 40 kilometer. Di sepanjang jalur ini banyak kendaraan pengangkut minyak mentah dari lokasi lapangan minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu yang melintas. Selain itu, kondisi jalannya juga banyak yang berlubang dan bergelombang.

Selain itu, di sepanjang jalur -Babat sepanjang kurang lebih 40 kilometer. Kondisi jalan di jalur ini naik turun terutama di wilayah Kecamatan Baureno. Di jalur Padangan-Ngawi sepanjang 30 kilometer. Kondisi jalannya melewati daerah perbukitan dan kawasan hutan. Medan jalannya naik turun curam dan minim penerangan jalan umum sehingga gelap pada malam hari. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO