Jemaah Asal Surabaya, Probolinggo dan Batam Jadi Korban Musibah Mina

Jemaah Asal Surabaya, Probolinggo dan Batam Jadi Korban Musibah Mina Korban musibah di Mina. ©2015 AFP PHOTO/MOHAMMED AL-SHAIKH/Merdeka.com

MINA, BANGSAONLINE.com - Jemaah dari Indonesia dikabarkan ikut jadi korban musibah Mina. Sebanyak tiga orang jemaah Indonesia meninggal. "Sampai pukul 16:00 waktu Arab Saudi, dapat diidentifikasi 3 (tiga) WNI jemaah meninggal akibat musibah Mina, yaitu: (1) Hamid Atuwi (laki-laki) asal Surabaya (2) Saiyah (perempuan) asal Batam (3) jemaah laki laki yang belum diketahui namanya, karena tidak ada gelang identitas di tangan, namun diketahui berasal dari Probolinggo, Safari Travel," tulis Wakil Dubes RI Riyadh Sunarko, dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (24/9).

Tempo.co melaporkan bahwa pantauan tim Media Center Haji (MCH) yang ikut rombongan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ke Rumah Sakit Al-Jisr yang ada hanya berupa selendang bertuliskan Safara Tour and Travel Bojonegoro.

Sementara itu, satu orang jemaah saat ini menjalani perawatan serius. Jemaah yang belum diketahui identitasnya itu saat ini dirawat di Rumah Sakit An Nur, Mekah, Arab Saudi.

Saling injak terjadi ketika ribuan jamaah menyemut di jembatan Jalan 204. Beberapa jamaah jatuh dari jembatan ketika ada rombongan yang berhenti mendadak, memicu kepanikan ratusan lainnya.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat mempersilahkan keluarga jamaah Indonesia yang ingin memeriksa data korban terbaru menghubungi jalur telepon +966543603154.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengatakan satu orang jemaah Indonesia meninggal dalam musibah tragedi saling injak di Jalan 204, saat akan menuju tempat lempar jumrah di Mina, sekitar pukul 07.30, waktu Arab Saudi.

"Baru dikenali awal, nama, dan kloternya," kata Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat di Mekah, Arab Saudi, Kamis, 24 September 2015. Namun ia belum dapat memastikan nama dan kloter korban. Keterangan itu diperoleh dari pasangan anggota jemaah yang meninggal.

Arsyad mengatakan jalan tersebut bukan yang biasa digunakan jemaah Indonesia untuk melempar jumrah. "Jemaah Indonesia diimbau dan diminta tidak melempar jumrah pada pukul 08.00-11.00, waktu Arab Saudi, karena saat itu sedang ramai jemaah lempar jumrah," imbuh Arsyad.

Kementerian Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan jumlah jemaah meninggal dalam tragedi di Kota Mina, Arab Saudi, terus bertambah. Seperti yang dilaporkan Reuters lewat akun Twitter-nya, setidaknya 717 jemaah tewas, sementara 805 orang lainnya mengalami luka-luka ketika terjadi insiden saling injak di Kota Mina.

Sebelumnya, laman Al Arabiya News, menyebutkan 220 orang tewas dalam tragedi itu. Operasi penyelamatan sedang dilakukan setelah insiden saling injak di Mina, dekat Mekah, ketika ratusan ribu peziarah mengambil bagian dalam proses melempar jumrah atau biasa dikenal 'merajam setan', ritual besar terakhir dari prosesi .

Koresponden Al Arabiya News Channel melaporkan dari rumah sakit darurat di Mina, kekisruhan pecah di pintu masuk dari Jamarat, jembatan dekat Jalan 204, bukan di dalam wilayah lokasi melempar jumrah itu.

"Korban yang terluka telah dikirimkan keempat rumah sakit lain di wilayah sekitar Kota Mina. Beberapa orang yang terluka telah dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit di Kota Mekah," demikian laporan laman Al-Arabiya.

Cuplikan adegan mengenaskan itu menunjukkan orang-orang tergeletak di lantai sementara kru penyelamat darurat merawat korban terluka. Gambar-gambar di Twitter juga menunjukkan rumah sakit di sekitar daerah tetangga Mina bersiap menampung korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO