KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional telah membantu banyak orang dalam memberikan layanan kesehatan. Layanan kesehatan yang diberikan oleh JKN tidak memandang siapa pun pesertanya.
Salah satu peserta dengan segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) bernama Kharisma Hidayatus, merasakan program tersebut. Sebagai pekerja di salah satu pabrik yang ada di Kediri, Kharisma memiliki JKN sejak 2018 berkat didaftarkan oleh perusahaannya.
Baca Juga: Potong Pita dan Teken Prasasti, Pj Wali Kota Kediri Resmikan Ruang VVIP Tegowangi RSUD Gambiran
“Saya dapat fasilitas JKN dengan kelas nomor 2. Sebelum bekerja dan didaftarkan oleh perusahaan sekarang, sebenarnya juga sudah punya JKN dari pemerintah. Karena sudah bekerja di sini jadi yang memberikan JKN dari perusahaan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Kharisma mengaku kerap kali memanfaatkan JKN untuk mendapatkan layanan kesehatan terhadap beberapa keluhan yang dialaminya. Baru-baru ini, ia telah menggunakan JKN untuk pemeriksaan kandungannya.
Kharisma bercerita hampir kehilangan janin yang ada di kandungannya, dan segera memeriksakan diri dan mendapatkan penanganan dengan cepat berkat JKN.
Baca Juga: Mahasiswi di Malang Sebut Program JKN Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
“Sudah beberapa kali saya menggunakan JKN. Awalnya itu ada pendarahan dan perut saya rasanya sakit sekali. Kemudian saya periksa ke dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), saya ceritakan kondisi saya. Lalu sama dokternya, saya disuruh rawat inap dan diberikan rujukan ke rumah sakit karena sudah pendarahan tersebut. Alhamdulillah sudah baik dan janin saya masih bisa dipertahankan. Semua pelayanannya juga cepat,” paparnya.
Tidak hanya di kehamilan yang sekarang, Kharisma mengungkapkan jika kehamilan pertamanya juga sempat mengalami keguguran dan harus dilakukan tindakan kuret untuk membersihkan jaringan endometrium yang ada di rahimnya. Tindakan tersebut juga sepenuhnya ditanggung oleh JKN sehingga Kharisma merasa sangat terbantu.
“Sebenarnya ini adalah hamil kedua. Pada bulan Mei lalu itu saya sempat hamil yang pertama tapi mengalami keguguran. Pertama saya periksa di Tulungagung karena ikut domisili suami. Tapi pindah lagi ke Kediri karena ada ibu saya yang bantu merawat dan dibawa ke rumah sakit. Lalu saya dapat tindakan kuret itu. Lagi-lagi saya bersyukur karena biayanya sudah dibantu oleh JKN,” katanya.
Baca Juga: Jumirah, Peserta JKN yang Terbantu dengan Layanan Tanpa Batasan Rawat Inap di RSUD Kota Madiun
Di kehamilan keduanya, Kharisma saat ini juga lebih fokus untuk menjaga kandungannya supaya tidak mengalami keguguran seperti pada kehamilan pertama. Dia senantiasa menjaga pola makan dan membatasi aktivitas fisik supaya tidak mengalami kelelahan yang berlebih dan dapat mengancam kesehatan kandungannya.
Berkat JKN, Kharisma tidak lagi merasa khawatir akan biaya yang harus dikeluarkan jika sewaktu-waktu membutuhkan layanan kesehatan. Dirinya membayangkan jika tidak memiliki JKN dan harus membayar biaya rumah sakit terhadap tindakan yang dilaluinya akan merasa berat dan terbebani.
“Kalau untuk hamil saat ini lebih sering menjaga pola makan. Walaupun kadang mual harus tetap diusahakan makan apalagi yang bergizi biar janin yang ada di perut juga berkembang. Lalu lebih membatasi aktivitas fisik supaya tidak kelelahan," cetusnya.
Baca Juga: Rasakan Besar Manfaatnya, Pak Tentara di Kediri ini Ajak Keponakan Ikut Daftar Program JKN
"Takutnya kalau terlalu lelah bisa menyebabkan keguguran lagi. Senang sekali berkat JKN bisa membantu saya dalam meringankan pembiayaan. Kalau tidak ada JKN juga pusing karena pasti akan terbebani masalah biaya. Apalagi saya pernah sampai operasi kuret, kalau pakai dana pribadi pasti sudah habis jutaan. Terima kasih JKN," pungkasnya. (uji/BPJS Kesehatan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News