GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wabup Aminatun Habibah mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 10,32% selama 3,5 tahun memimpin Kabupaten Gresik. Angka tersebut merupakan yang terendah dalam 15 tahun terakhir.
Angka tersebut berdasarkan rilis terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur tahun 2024.
BACA JUGA:
- Hadir di Rakorcab Gerindra Gresik, ini Janji Yani-Alif Jika Menang dalam Pilkada 2024
- Pesan Wakil Bupati Gresik saat Hadiri Job Fair di SMK Asa'adah
- Tak Ada Paslon Lagi yang Mendaftar, Yani-Alif Resmi Lawan Kotak Kosong di Pilkada Gresik 2024
- Peringati Rebo Wekasan, Warga Suci Gresik Kirab Tumpeng Agung
Tercatat persentase angka kemiskinan di Kabupaten Gresik berada di angka 10,32% atau sebanyak 142.390 jiwa tahun 2024, turun dibandingkan angka kemiskinan 2023 sebesar 10,96% atau 149,750 jiwa.
Angka kemiskinan itu turun dari angka sebelumnya 12,42% atau sebanyak 166.350 jiwa di awal keduanya memimpin Kabupaten Gresik, terhitung sejak 26 Februari 2021.
Bu Min, sapaan Aminatun Habibah, menyampaikan awal kepimimpinannya bersama Bupati Yani langsung dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang menggila.
Menurutnya, memimpin daerah dengan kondisi seperti itu bukanlah hal yang mudah. Namun dengan komitmen untuk mengentas kemiskinan yang terus dijaga, upaya itu terbukti membawa hasil.
"Alhamdulillah, dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Gresik berhasil mencatatkan penurunan signifikan dalam angka kemiskinan, menjadikannya sebagai salah satu daerah terdepan dalam pengentasan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur," ucapnya, Senin (12/8/2024).
Ia menyebut penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Gresik lebih signifikan jika dibandingkan dengan angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur, selama tiga tahun terakhir. Penurunan tersebut mencapai sebesar 2,10% sejak tahun 2021 hingga 2024.
Sementara Provinsi Jawa Timur berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,61% dalam periode yang sama.
"Pemerintah Kabupaten Gresik secara terintegrasi melakukan kolaborasi dengan efektif antara pemerintah daerah, lembaga nonpemerintah, serta sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Hasilnya, Gresik tidak hanya berhasil mengurangi angka kemiskinan dengan lebih besar daripada provinsi, tetapi juga membangun pondasi yang kokoh untuk keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat," bebernya.
Bu Min yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Gresik menyebutkan, selama tiga tahun terakhir tren kemiskinan di Kabupaten terus mengalami penurunan.