"Tahap kedua berlangsung pada September, Oktober dan November 2023 dengan total KRS 14.381 KK di Kabupaten Sidoarjo," ujarrnya.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, angka stunting mengalami penurunan di tahun ini berdasarkan bulan timbang. Pada Februari 2023 angka stunting di Sidoarjo mencapai 5,8 persen, sedangkan untuk Agustus 2023 mengalami penurunan menjadi 3,4 persen.
"Ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah untuk pencegahan stunting, selain pemberian tablet tambah darah, gencarkan sosialisasi ASI ekslusif, dan bebas ODF yang dilakukan dinkes, kami (Pemkab Sidoarjo) juga fokus 29 desa yang menjadi lokus (lokasi khusus) penanganan stunting," urai Kepala Dinkes Sidoarjo, Fenny Apridawati.
Ia menambahkan, langkah konkret kerja sama dengan stakeholder ini diharapkan dapat berdampak pada penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.
"Kalau kami lihat grafiknya stunting ini terus menunjukkan penurunan, dari tahun ke tahun," pungkasnya.
Sebanyak 29 desa di 10 kecamatan yang menjadi lokasi khusus penanganan stunting yakni desa Waru, Janti, Kedungrejo, Seruni, Semambung, Ketajen, Punggul, Prasung, Entalsewu, Pagerwojo, Dukuhtengah, Kemiri, Klurak, Balongdowo, Durungbedug, Jambangan, Kebonsari, Sugihwaras, Karangtanjung, Kemantren, Kebonagung, Tambakrejo, Gamping, Krian, Tropodo, Semambung, Sawocangkring, Tanggul dan Wonoayu. (adv/sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News