SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meraih penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) atas kontribusinya pada kegiatan sinergitas antar-kementerian/lembaga program penanggulangan terorisme.
Penghargaan diserahkan Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, kepada Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, yang mewakili gubernur di Jakarta. Apresiasi itu merupakan yang kedua diterima Jawa Timur pada tahun ini.
BACA JUGA:
- Kenapa Khofifah Pilih Gandeng Emil dalam Pilgub 2024? Ini Bocoran dari Kiai Asep
- Khofifah Ajak Guru Jatim Bangun Generasi Cinta Damai dengan Ciptakan Suasana Harmoni di Sekolah
- Warisan Dokumenter P3GI Masuk MOWCAP UNESCO, Pj Gubernur Adhy: Dedikasi Jatim Bagi Bangsa Indonesia
- Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasilitas Umum Terdampak Gempa di Pulau Bawean
Pada 10 Maret 2023, Jawa Timur dinobatkan sebagai Inisiator Provinsi dalam pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Award.
"Kami bersyukur Jatim kembali mendapat apresiasi dari BNPT. Hal ini menunjukkan konsentrasi dalam penanggulangan terorisme, radikalisme dan segala yang menjadi ancaman bangsa menjadi perhatian penting bagi seluruh jaharan Forkopimda Provinsi dan kabupaten/ kota," kata Khofifah.
Menurut dia, penghargaan ini semakin menegaskan pentingnya sinergitas dengan seluruh stakeholder baik pemerintah pusat, forkopimda provinsi maupun kabupaten/ kota serta organisasi masyarakat dalam rangka antisipasi ancaman radikalisme dan terorisme.
"Sinergitas menghasilkan sikap toleransi, gotong royong, teposeliro antar seluruh elemen untuk mencegah aksi terorisme dan paham radikalisme di Indonesia, khususnya Jawa Timur," katanya.
Khofifah menjelaskan, agar situasi yang rukun, toleran dan harmonis di antara banyaknya keberagaman di Jatim terus tumbuh dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Karenanya, selama ini, Pemprov Jatim terus merangkul semua pihak termasuk para mantan narapidana terorisme beserta keluarganya dalam proses penanaman bela negara serta revitalisasi nilai-nilai pancasila.
"Ini semua bisa dipraktekkan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, melalui sinergitas dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan bertoleransi tinggi," tegasnya.
Sebagai kepala pemerintahan, sejauh ini Khofifah aktif berkomunikasi dengan forum Kerukunan Umat Beragama (KUB) dan seluruh elemen masyarakat supaya kerukunan tetap terjaga.
Klik Berita Selanjutnya