JAKARTA,BANGSAONLINE.com - Bareskrim Polri menyatakan masih menerima laporan terkait Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Hingga saat ini, Polri masih mencari adanya unsur pidana pada laporan dan aduan yang masuk.
"Bareskrim itu menerima aduan ataupun laporan. Kewajiban kita adalah mengonstruksikan dari laporan tersebut, apakah itu terpenuhi alat bukti ataupun keterangan, yang mana itu apakah merupakan suatu tindak pidana atau bukan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro di Mabes Polri, Selasa (27/6/2023).
Hal tersebut merespon permintaan Menko Polhukam Mahfud MD untuk menindak Ponpes Al Zaytun karena dinilai terdapat unsur pidana.
Ia menerangkan jika sebuah tindak pidana harus disertai dengan pembuktian, yang mana Polri masih melakukan penyelidikan di Ponpes yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat itu.
Jika sudah ditemukan unsur pidana, maka pihaknya akan menaikkan proses ke tahap penyidikan.
Setelah proses penyidikan Polri akan mengumpulkan keterangan saksi, barang bukti dan alat bukti yang lainnya. Hal tersebut akan digunakan untuk menetapkan status tersangka.