PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Desa Bulusari Kabupaten Pasuruan ditunjuk oleh Kecamatan Gempol dalam lomba Opal (obat pangan lestari) tingkat kabupaten.
Guna memaksimalkan hasil dalam lomba Opal yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI, pemerintah desa melibatkan semua komponen. Mulai dari PKK, kepala dusun, karang taruna, pokdarwis, UMKM, serta tokoh masyarakat agar mendapat hasil yang maksimal.
BACA JUGA:
- Sebelum Meninggal, Ki Panji Sempat Doakan Mas Dion Bupati Pasuruan 2024
- Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
- Minta Jaminan Kepastian Usaha, Pengusaha Tempat Hiburan di Pasuruan Audiensi dengan Dewan
- Polisi Bongkar Home Industry Narkoba di Jawa Timur
Sekira pukul 09.15 WIB, Selasa (16/5/2023), tim penilai lomba Opal yang terdiri dari dinas pertanian, tim pokja PKK kabupaten, akademisi, tiba di kantor balai desa. Mereka disambut oleh Camat Gempol Komari, Kepala Desa Bulusari Hj Siti Nurhayati.
Tim penilai kemudian langsung melakukan meninjauan lokasi yang ada di depan kantor desa untuk melihat langsung komponen kegiatan Opal, di antaranya kebun bibit induk, pembangunan rumah bibit, pengadaan aneka benih/bibit, pengadaan media tanam, dan sarana pendukungnya. Seperti tanah, pupuk, polybag, pot, tray, rak, dll.
"Ini (Opal) program percontohan dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkantoran untuk kebutuhan pangan bagi lingkungan pemerintah desa, dan nanti bisa dikembangkan lagi kepada masyarakat," jelas Ida salah satu anggota tim penilai lomba Opal.
Dalam kesempatan itu, Ida juga mengimbau desa-desa yang ingin mengembangkan program Opal namun kesulitan dalam pelaksanaan karena tidak memiliki tenaga ahli di bidang pertanian, agar meminta bantuan kepada petugas PPL di kecamatan untuk memberikan bimbingan.
"Pada prinsipnya masyarakat bisa manfaatkan lahan pekarangan sebagai sumberdaya atau aset keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan," ujarnya.
Sementara Kades Bulusari Nurhayati berharap dengan adanya program ini, Opal bisa dikembangkan di masing-masing dusun sebagai percontohan bagi warga dalam memenuhi kebutuhan pangan .
"Ke depan nanti setiap satu rumah warga memiliki 5 jenis tanaman toga. Dan harapan utama juga Desa Bulusari bisa menjadi juara 1 karena persiapan yang kita lakukan cukup lama," tukasnya. (bib/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News