
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Aktivis LSM Jimat (Jaringan Informasi Masyarakat) Pasuruan Raya, Khoiril Mukhlis, mengapresiasi rencana Pemkab Pasuruan membangun gedung damkar di Kraton senilai Rp25 miliar.
Ia mengakui, rencana pembangunan gedung damkar itu menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Namun menurutnya, hal itu wajar.
BACA JUGA:
- Proyek Rest Area Senilai Rp4,8 Miliar di Kabupaten Pasuruan Rusak Parah
- Sekretariat DPRD Pasuruan Gelar Tadarus Selama Ramadhan, Mas Dion: Tambah Amalan Sunnah
- Ada Keluhan Warga Soal NIK Tak Terdaftar, Aktivis Minta Kelurahan dan Dukcapil Perbaiki Kinerja
- Ketua Dewan Dorong Pemkab Pasuruan Segera Sosialisasikan Kesepakatan Bersama Ramadhan, ini Poinnya
Mukhlis lalu menanggapi pernyataan Rusdi Sutedjo, Wakil Ketua DPRD Pasuruan, yang menyatakan pembangunan gedung damkar itu minim perencanaan dan terkesan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat.
Rusdi Sutedjo menyarankan agar Pemkab Pasuruan membangun pos-pos damkar di kecamatan padat penduduk atau di wilayah industri.
Menurut Mukhlis, saran dari Rusdi Sutedjo ada sisi positif dan negatifnya. "Jika dibangun 1 kantor gedung tampak megah memang. Namun tidak sepakat terkait efektivitas," kata Mukhlis.
Menurutnya, apabila dibangun pos-pos damkar, apalagi di 25 kecamatan, juga akan terjadi pemborosan APBD. Pasalnya, damkar juga harus menambah personel.
Simak berita selengkapnya ...