GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menargetkan pondok pesantren (ponpes) di seluruh Jatim menghasilkan 1.000 produk pada tahun 2023.
"Pada tahun 2023 ada 1.000 produk yang dilahirkan dari pesantren," ujarnya saat penutupan acara One Pesantren One Produk (OPOP) Expo 2021 di Icon Mall, Gresik, Minggu (28/11).
BACA JUGA:
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Apel Hari Pertama Kerja Pascalebaran, Pj Gubernur Jatim Ajak Jajarannya Semangat Layani Masyarakat
- 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran
- Khofifah Gelar Open House dan Halal Bi Halal Bersama Masyarakat dan Sejumlah Pejabat
Khofifah menuturkan, produk yang dihasilkan dari ponpes dapat meningkatkan perekonomian dan kemandirian pesantren.
Ia berharap, Pondok Pesantren Modern Sumber Daya At Taqwa (Pomosda) yang berada di Nganjuk, dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pesantren lain yang ada di Jatim. Pasalnya, Pesantren Pomosda sudah berhasil mengekspor produk yang mereka hasilkan.
Saat ini, lanjut Khofifah, produk yang sudah dihasilkan oleh pesantren-pesantren di seluruh Jatim melebihi jumlah dalam katalog, namun baru sebanyak 150 produk yang terdapat dalam katalog. Sudah ada 450 produk yang sudah siap dikurasi. Kurasi produk adalah proses penyeleksian terhadap produk UKM/IKM yang telah didaftarkan sebelum produk tersebut dapat diekspor.
"Sehingga akan lebih indah, bila nantinya pada tahun 2023 nanti dapat melebihi 1.000 item atau produk yang ditargetkan," kata Khofifah.
Ia berterima kasih kepada pemerintah daerah dan kota di Jatim yang telah mendukung penguatan ekonomi dan kesejahteraan pesantren melalui OPOP, termasuk kepada Bank Indonesia (BI), kementerian terkait, dan institusi lainnya yang telah banyak membantu dalam agenda ini.
Klik Berita Selanjutnya