PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan pemotongan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Probolinggo berbuntut panjang. Saat ini, polisi melakukan pengusutan kasus bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI tersebut.
Ada 4 korban saksi pelapor yang saat ini mulai dimintai keterangan pihak kepolisian dari Satuan Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Probolinggo.
BACA JUGA:
- Khofifah Sapa Pilar Sosial Jatim: Pendamping PKH, TKSK, dan Tagana Kunci Pengentasan Kemiskinan
- Jamin Keamanan dan Kenyamanan Lebaran, Polres Probolinggo Gelar Apel Operasi Ketupat
- Razia Balap Liar di Jalan Raya Besuk, Polres Probolinggo Amankan Puluhan Sepeda Motor
- Risma Minta Masyarakat Bantu Kemensos untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
Keempatnya adalah warga Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, yang sebelumnya telah melaporkan kasus dugaan pemotongan bantuan yang diduga dilakukan oleh ketua kelompok bernama Siti Umliah.
Paur Humas Polres Probolinggo, Bripka Muhtar Yuliarto, membenarkan adanya pemanggilan keempat korban pemotongan PKH tersebut, dari sebanyak enam orang yang melapor.
"Ya, ada 4 orang korban yang kita mintai keterangan atas kasus pemotongan bantuan PKH itu," ujar Muhtar kepada wartawan, di mapolres.
Pihaknya menegaskan akan menyelidiki aduan masyarakat tentang dugaan pemotongan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) itu.
"Kami sudah menerima dan melakukan langkah-langkah penyelidikan, yaitu di antaranya melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban. Yang jelas, kasus ini menjadi atensi pimpinan," katanya.
"Tunggu saja hasil perkembangan. Nanti, kita rilis kasusnya ke teman-teman wartawan," tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, enam orang penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dari Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, mengadukan kasus dugaan pemotongan dana bantuan yang dilakukan Ketua Kelompok PKH di desa setempat bernama, Siti Umliah. (ndi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News