“Itu adalah guyonan,” kata Camat Joko Sumarno dalam video permintaan maafnya. Ia mengklaim bahwa goyonannya itu disalahtafsirkan.
“Coba bapak ibu dengarkan kembali yang diviralkan,” katanya dalam videonya. Menurut dia, rekaman video saat memberi pengarahan di balai kecamatan itu telah dipotong lalu diviralkan.
“Kemarin itu hanya editan, tidak lengkap,” katanya.
Menurut dia, yang dimaksud ngeco’ (mencuri) itu klebun (kepala desa) punya kartu as. “Kartu as itu apa? Oreng sake’ ka klebun, oreng mateh ka klebun (Oang sakit datang ke kepala desa, orang mati datang ke kepala desa),” kilahnya.
Meski demikian ia mengakui telah melakukan kesalahan saat memberi pengarahan itu. Ia juga mengakui bahwa saat memberi pengarahan itu dihadiri 16 kepala desa, pengurus MUI, NU, Muslimat, Ansor, dan BKK setempat. Bahkan acara itu juga dihadiri kapolsek dan danramil setempat.
(Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi)
Bagaimana tanggapan Bupati Sumenep Ahmad Fauzi? Ia langsung membantah. Ia menegaskan bahwa dirinya tak pernah menginstruksikan mencuri sapi warga untuk percepatan vaksinasi. Ia bahkan memerintahkan inspektorat agar segera memeriksa Camat Batang-Batang Joko Sumarno.
“Meski sudah minta maaf tapi tetap harus diperiksa karena ini aturan birokrasi,” kata Bupati Ahmad Fauzi kepada wartawan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News