Kehadiran Puluhan Relawan Ringankan Beban Pemkot Kediri Tangani Tingginya Kasus Covid-19

Kehadiran Puluhan Relawan Ringankan Beban Pemkot Kediri Tangani Tingginya Kasus Covid-19 Para relawan saat membantu petugas BPBD Kota Kediri untuk mengevakuasi korban positif Covid-19. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri bersama masyarakat dalam menangani kasus Covid-19 terus dilakukan. Upaya tersebut diwujudkan dalam aksi penjemputan pasien Covid-19 yang membutuhkan rujukan ke RS dan jenazah pasien Covid-19.

Puluhan yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi, seperti Wali Barokah, Sedekah Rombongan, IEA, BMH, Brigade Penolong, Wanasaka Bhakti, dan PMI bersatu padu untuk ikut penanganan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ini merupakan kegiatan (bersama) yang dilakukan dalam rangka menyikapi semakin banyaknya kasus terkonfirmasi positif yang minta rujukan ke RS dan banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal di ,” jelas Indun Munawaroh, Kepala Pelaksana BPBD , Selasa (20/7).

Menurut Indun, tingginya kasus positif Covid-19 membuat puskesmas dan RS di kewalahan dalam menyikapi permintaan pasien Covid-19. Oleh karena itu, BPBD diminta sebagai support system dalam menjemput pasien yang akan dirujuk ke RS Kilisuci maupun ke RSUD Gambiran.

Tak hanya itu, BPBD juga diminta dalam menjemput jenazah dari rumah duka ke pemulasaraan RSUD Gambiran.

“Dalam proses penjemputan pasien rujukan maupun jenazah, kami tetap mewajibkan memakai APD lengkap, mulai dari baju hazmat, masker, safety google, handscoon, dan sepatu bot,” terang Indun.

Kegiatan yang dilaksanakan sejak 7 Juli 2021 tersebut akan tetap dilakukan sampai tim dari Dinas Kesehatan dapat melakukan aktivitas secara normal.

Lebih lanjut lagi Indun menerangkan bahwa sangat membantu, karena penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya urusan pemerintah. Dalam penanggulangan bencana terdapat istilah sinergitas pentahelix, yang terdiri dari pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media.

“Pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendiri. Kita harus bersinergi bersama-sama seluruh pemangku kepentingan penanganan Covid-19 ini,” tandasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO