Peringatan Harkop, Gubernur Khofifah Ajak Semua Elemen Pahami Filosofi Koperasi Secara Menyeluruh

Peringatan Harkop, Gubernur Khofifah Ajak Semua Elemen Pahami Filosofi Koperasi Secara Menyeluruh

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hampir semua orang sudah mengenal . Namun, belum semua bisa memaknai filosofi . Dampaknya, optimalisasi peran dan manfaat di Indonesia belum maksimal. Karena itu, Gubernur Jawa Timur mengajak semua elemen masyarakat memahami filosofi secara menyeluruh dan menjadikan penguat kebangkitan KUMKM di saat pandemi Covid-19 saat ini.

Gubernur Khofifah mengatakan, sering diajarkan sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Tapi jarang yang menjadikan sebagai satu kesatuan proses penguatan ekonomi bangsa. "Bisa jadi, ini terjadi karena pemahaman filosofi sebagai roh kekuatan ekonomi masih kurang," katanya.

Ada korporasi, ada . Keduanya berbeda, tapi bisa sinergi. Ada korporasi yang memiliki , ada pula yang memiliki korporasi. Di negara lain, sinergi antara korporasi dengan terwujud dan saling menguatkan.

"Misalnya Vietnam, ada yang memiliki korporasi dalam bentuk hypermarket, korporasi ini menjadi konektivitas produk UKM, UMKM, dan IKM di negara itu, sehingga berhasil membuat korporasi yang menjembatani kebutuhan para pelaku usaha, yakni pasar," ungkapnya.

Korporasi dan memang beda. Korporasi diartikan sebagai perusahaan dengan unsur mempekerjakan pegawai dan mendapat untung sebesar-besarnya. Lalu, lebih didominasi unsur kerja sama semua anggota untuk kesejahteraan bersama. "Memang benar, dua istilah itu tidak bisa disamakan, tapi bisa disinergikan. Koperasi memiliki segudang potensi," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan bahwa membutuhkan korporasi untuk mengoptimalkan produk usahanya. Profit yang dihasilkan dari korporasi menjadi pendukung dari kemajuan . Selanjutnya, kemajuan menjadi parameter kesejahteraan anggotanya.

"Semua saling berkaitan, karena itu, korporasi dan bisa disinergikan. Ini salah satu bentuk pemahaman filosofi sebenarnya, konsep yang diterapkan menguatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Gubernur Khofifah memisalkan negara Korea Selatan. Koperasi maritim dan perikanan di negara itu memiliki peran besar pada bidang pengelolaan perikanan dan kelautan. Lembaga tersebut mempunyai sumber daya yang luar biasa. Karena itu, pengembangan yang dilakukan kementerian perikanan dan kelautan di negara tersebut kemajuannya sangat banyak di-support oleh .

"Korea Selatan berhasil mengoptimalkan sinergi dengan maritim dan perikanan. Harapannya, di Indonesia kita berharap konsep yang serupa bisa kita laksanakan. Koperasi mengoptimalkan segala sumber daya dengan mengoneksikan pada lembaga kementerian yang membidangi," kata Gubernur Khofifah.

Dengan begitu, yang menaungi para petani bisa terkoneksi lebih kuat dan signifikan dengan Kementerian Pertanian. Koperasi yang menaungi nelayan, bisa terkoneksi lebih kuat dan signifikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sinergisitas ini akan menguatkan sistem di Indonesia sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dia yakin, jika serius dan istikamah melakukan penguatan secara terukur, peran sebagai penguat ekonomi bangsa terwujud. Penguatan secara tidak langsung berdampak pada kesejahteraan anggotanya. Karena itu, memahami filosofi selanjutnya melaksanakan dalam program aksi secara terukur menjadi sangat penting. Hal itu merupakan modal untuk menerapkan sistem di Indonesia yang kuat dan bermanfaat.

Selain sinergi, harus mampu mengidentifikasi tantangan ke depan. Kebijakan PPKM Darurat memberi gambaran baru. Yakni habbit baru masyarakat yang tidak tak lagi menggunakan transaksi secara konvensional. Mereka mulai familier dengan transaksi online. Pengusaha tak perlu memiliki etalase untuk menjual produknya. Mereka cukup menguasai marketplace.

"Sistem ini tidak memiliki border sehingga jangkauan pasar sangat luas. Pemasaran berbasis digital juga lebih efisien. Pelaku usaha tak perlu mengeluarkan biaya untuk membangun sebuah etalase. Mereka cukup mengubah sistem pemasarannya," terang Gubernur Khofifah.

Digitalisasi pada pelaku UKM, UMKM, maupun IKM sudah menjadi kebutuhan yang harus diwujudkan. Tidak boleh terlambat. Habbit masyarakat untuk menggunakan sistem transaksi melalui online mulai terbentuk. Penerapan digitalisasi yang terlambat akan merugikan para pelaku usaha. Mereka bisa kehilangan pasar.

Gubernur Khofifah berharap Hari Koperasi (Harkop) yang diperingati setiap tanggal 12 Juli hendaknya menjadi renungan bersama. Yakni memahami filosofi sebagai penguatan eknomi bangsa. "Tentunya melalui sinergisitas pada beragam aspek untuk memajukan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggotanya," pungkasnya. (*/zar)

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO