Minta Jangan Ada Sindikat Vaksinasi, Ini Cara Kiai Asep Pagari 12.000 Santri Lewat Obat Tradisional

Minta Jangan Ada Sindikat Vaksinasi, Ini Cara Kiai Asep Pagari 12.000 Santri Lewat Obat Tradisional Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. saat memberikana taushiyah kepada para kiai peserta salat malam dan istighatsah di lantai atas rumah Ning Imah, salah satu putri Kiai Asep, di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (24/6/2021) malam. foto: mma/ bangsaonline.com

menunjuk beberapa temuan baru yang sudah melalui proses uji klinis yang menurut dia sangat ampuh dan efektif mencegah dan menyembuhkan .

juga mengungkap cara memagari para santrinya dari serangan . “Saya punya 12.000 santri yang selama ini selalu belajar tatap muka tapi alhamdulillah sampai sekarang tak ada yang kena . Karena begitu ada yang batuk-batuk langsung saya tangani satu per satu,” tutur putra KH Abdul Chalim, ulama asal Leuwimunding Majalengka Jawa Barat yang dikenal sebagai pendiri NU itu.

menjelaskan, jika ada santri yang terindikasi , maka langkah yang dilakukan adalah memberikan suplemen kesehatan probiotik hasil olahan dalam negeri. Ia menyebut sebuah merk tertentu. “Tapi sebelum diminum harus dibacakan Bismillah, Fatihah, dan surat al-Ikhlas,” tutur .

Nah, saat membaca itulah, kata , harus disertai keyakinan, jika dengan al-Quran tak sembuh berarti memang tak bisa disembuhkan. Jadi keyakinan teologis dan spiritual itu harus ditekankan saat memberi pengobatan.

Menurut , tak ada penyakit yang tak bisa diobati. “Karena Allah menurunkan penyakit selalu disertai obatnya, kecuali orang tua agar bisa muda lagi. Itu tak bisa,” kata mengutip Hadits Rasulullah SAW.

Dalam acara salat malam dan istighatsah serta doa bersama itu minta para kiai memimpin doa secara bergantian. Mereka antara lain: Prof. Dr. Ridwan Nasir (Ketua Yayasan Khadijah dan mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya), KH Ahyar (Surabaya), KH. Jamaluddin (Ketua PCNU Probolinggo), KH. Muhammad Roziqi (Ketua Baznas dan DMI Jatim), Habib Salim Quraisy (Probolinggo), KH. Abdusshomad Buchori (mantan ketua MUI Jatim), Gus Zuhri (Ketua Komisi Fatwa MUI dan pengasuh pondok pesantren Tahfidz Mojokerto ), Gus Atok (pengasuh pesantren di Gresik) dan banyak lagi kiai lainnya. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO