Pasca Perusakan Posko, Tokoh Pemuda Madura Minta Penyekatan di Jembatan Suramadu Dievaluasi

Pasca Perusakan Posko, Tokoh Pemuda Madura Minta Penyekatan di Jembatan Suramadu Dievaluasi Kondisi posko penyekatan di Jembatan Suramadu usai diamuk massa. Inset, Mulyadi, S.H., M.H., Jatim. foto: ist.

Selain itu, menurut Ketua Ormas Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Jatim ini, masyarakat Madura di luar zona merah sangat dirugikan secara ekonomi.

"Karena itu, penting agar segera dievaluasi baik dari di sisi Surabaya atau Madura. Pola saat ini tidak efektif. Lebih baik, sekalian saja ditutup dalam waktu tertentu sampai Covid-19 landai kembali. Itu lebih baik karena ada kepastian bagi masyarakat," ujarnya.

Advokat muda ini menyarankan kepada Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya dan Gubernur Khofifah serta Bupati Bangkalan Ra Latif untuk mencari solusi lain dalam mengendalikan lonjakan Covid-19 dari Bangkalan, namun bukan dengan .

Ia menilai pengendalian Covid-19 di Bangkalan bisa lebih efektif jika dimulai dari hulu. Yakni empat kecamatan dengan kasus Covid-19 terparah, meliputi Kecamatan Kota Bangkalan, Arosbaya, Klampis, dan Geger, dilakukan tracking, tracing, dan testing.

"Tentunya dengan menerapkan kearifan lokal yang sesuai dengan kultur Madura. Kultur tiap daerah berbeda-beda, demikian pula Madura. Karena itu harus disentuh hatinya lewat pendekatan kultur dan agama," pungkas pria asli Madura ini. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Diduga Patah As Roda Depan, Mobil Terbalik di Jembatan Suramadu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO