Waspada! Gendam Online Mulai Sasar Korban di Surabaya

Waspada! Gendam Online Mulai Sasar Korban di Surabaya Tangkapan layar grup Telegram fiktif milik pelaku yang beranggotakan ribuan orang.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus penipuan lewat online kembali terjadi di Surabaya. Tak tanggung-tanggung dalam menipu, pelaku sampai gunakan ilmu gendam (guna-guna) atau hipnotis untuk mengelabui korbannya.

Umumnya, modus penipuan online yang dipakai si pelaku dengan cara mengiming-imingi korban mendapat hadiah atau memberi kabar bahwa keluarga korban mendapat musibah kecelakaan. Korban lalu disuruh transfer sejumlah uang.

Korban penipuan dengan modus gendam kali ini dialami oleh Icha (27), Warga Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Ia pun hanya bisa pasrah. Pasalnya, uang tabungannya sebanyak Rp4 juta itu raib hanya dalam waktu sekejap pada Rabu (7/4/2021) pagi.

Ibu muda ini menceritakan kronologi penipuan online tersebut. Awalnya, tiba-tiba dia dimasukkan ke dalam sebuah grup Telegram oleh orang yang tak dikenalnya. Di grup telegram yang berisi 3.000-an anggota itu terdapat iming-iming investasi dengan keuntungan yang besar.

Dia pun kaget, kok tiba-tiba bisa berada di dalam grup tersebut. Berniat ingin tahu, Icha lalu melontarkan pertanyaan di grup tersebut, mempertanyakan penawaran investasi yang dinilainya tidak masuk akal. "Kok bisa saya masuk di grup ini, punya nomor saya dari mana?," ujarnya dengan nada bertanya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (9/4/2021).

(Tangkapan layar transfer Rp3 juta melalui aplikasi Dana yang sempat diabadikan korban)

Selang sekitar lima menit, ada seseorang yang meneleponnya melalui Telegram tersebut. Saat inilah pelaku melancarkan aksi gendamnya ke korban. Tanpa disadari, korban telah mentransfer uang sebanyak Rp4 juta, secara berturut-turut Rp1 juta kemudian Rp3 juta melalui handphone ke sebuah nomor rekening Bank BTPN 90260119844 atas nama Sesoca Caesar Tri Juliawan.

Sadar menjadi korban penipuan online, Icha pun mencoba menghubungi pelaku. Berharap mendapat klarifikasi, dia malah mendapat makian dari pelaku yang kemudian langsung menutup teleponnya.

Usai menutup teleponnya, pelaku lalu memblokir nomor Telegram-nya serta menghapus semua percakapan serta riwayat telepon yang ada di grup. Terakhir, pelaku menghapus grup Telegram investasi yang berisi ribuan anggota itu.

"Aneh banget, masa habis ditelepon semua percakapan di grup bahkan riwayat telepon miliknya (pelaku) hilang semua dalam beberapa detik. Berarti mereka itu pintar sekali menghilangkan jejak," ujar korban keheranan.

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO