Karena kecewa hanya ditemui oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, massa GMNI akhirnya melakukan tabur bunga di depan pintu masuk gedung Pemkab Bangkalan, sebagai simbol mati surinya kepemimpinan Ra Latif di Kabupaten Bangkalan.
"Ra Latif jika tidak mampu memimpin rakyat Bangkalan mundur saja, itu akan lebih baik, ketimbang membiarkan kondisi Bangkalan," jelasnya.
Diketahui, protes terhadap kepemimpinan Bupati R. Abdul Latif Imron Amin juga digelar sejumlah massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Loyalis Perubahan (Gelora) Bangkalan, Kamis (8/4) kemarin.
Mereka membagikan selebaran terkait amburadulnya pengelolaan APBD TA 2020 di titik keramaian, seperti di pertigaan lampu merah Pos Lantas Halim Jl. Soekano-Hatta.
Musawwir, Ketua Gelora Bangkalan berharap anggota DPRD dapat membentuk Pansus Angket untuk menyikapi banyaknya indikasi korupsi sebagaimana PU Fraksi Keadilan Hati Nurani dalam terkait LKPJ Bupati Bangkalan TA 2020. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News