Laba SBI Naik 3,4 Persen meski Volume Penjualan Semen Turun

Laba SBI Naik 3,4 Persen meski Volume Penjualan Semen Turun Ilustrasi. (by freepik)

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Volume penjualan penjualan semen dan terak PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) mengalami penurunan sebesar 11,6 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan volume juga terjadi di sektor bisnis beton sebesar 41,8 persen, dan sektor agregat turun sebesar 73,2 persen.

"Penjualan semen dan terak dari 11,9 juta ton tinggal 10,5 juta ton. Sedangkan, bisnis beton tinggal 874 ribu meter kubik dari 1,5 juta meter kubik. Untuk sektor bisnis agregat tinggal 614 ribu ton dan 2,3 juta ton," ujar Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur , Rabu (31/3/2021).

Imbas penurunan tersebut berdampak pendapatan yang turun dari Rp11,1 triliun menjadi Rp10,1 triliun. Namun begitu, kenaikan terjadi pada penjualan ekspor yang mengalami lonjakan cukup tinggi, dari 502 ribu ton menjadi 1,5 juta ton. Naik sebesar 198,1 persen.

"Sehingga laba kotor naik sebesar 3,4 persen dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3 triliun. EBITDA naik sebesar 39,5 persen dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2,5 triliun," imbuhnya.

Program-program efisiensi terus dijalankan perusahaan sepanjang tahun 2020. Dengan begitu, mampu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8 persen. Alhasil, perseroan mampu meningkatkan Laba Sebelum Bunga & Pajak Penghasilan sebesar 30,4 persen menjadi Rp651 miliar.

"Akhirnya mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp651 miliar dari sebelumnya hanya Rp499 miliar," tutur Aulia.

Lebih lanjut, perusahaan terus mengembangkan dengan menjalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), upaya pemerintah dalam menggalakkan program vaksinasi secara massal di tahun ini serta program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan melengkapi strategi dan optimisme perseroan untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021.

“Inovasi-inovasi yang kami lakukan terbukti efektif mempertahankan kinerja positif di tengah pelemahan pasar semen nasional. Karena itu, kami akan terus fokus menggarap potensi-potensi lain seperti digitalisasi untuk proses bisnis dan operasional yang efisien, serta melanjutkan rencana kemitraan strategis dengan TCC untuk pengembangan produk dan membuka peluang perluasan pasar melalui pengembangan produk-produk inovatif yang ramah lingkungan,” pungkasnya. (gun/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO