Mbah Tarom: Selamatan dan Yasinan Bisa Membentengi dari Radikalisme dan Intoleransi

Mbah Tarom: Selamatan dan Yasinan Bisa Membentengi dari Radikalisme dan Intoleransi Anggota Komisi IV DPRI H. Muhtarom memberikan bantuan dana pembinaan pada Muslimat NU selesai acara sosialisasi 4 pilar.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Peran dan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam setiap periodisasi sejarah Indonesia memang sudah tidak dapat diragukan lagi. NU dan banom-banomnya menjadi salah satu garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPRI dari Partai Kebangkitan Bangsa, , saat acara sosialisasi 4 pilar kebangsaan di depan pengurus dan anggota Muslimat NU Kota Madiun, Ahad (21/3).

"Perjuangannya untuk Indonesia, NU dan banom-banomnya sangat luar biasa. Dan setelah perjuangan, mereka kembali dengan posisi masing-masing, yang kiai kembali ke kiai, yang pedagang kembali menjadi pedagang. Ini bentuk ke ikhlas yang luar biasa," ujar mantan Bupati Madiun yang karib disapa Mbah Tarom ini.

Menurutnya, pemahaman akan peran NU dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia perlu penyegaran, agar masyarakat tahu kontribusi NU yang luar biasa.

"Perumus Pancasila adalah pendiri NU, masak kita akan mengkhianati Pancasila. Warga NU jangan sampai terkontaminasi dari pemikiran yang logis dan realistis tapi sesat, sehingga akan keluar karena teracuni," lanjut Mbah Tarom.

Mbah Tarom juga mewanti-wanti NU dan banom-banomnya agar memperkuat organisasi. Sebab organisasi baik yang tidak teroganisir dengan baik akan kalah dengan organisasi yang buruk tapi teroganisir.

"Radikalisme, intoleransi, senyampang NU masih mengadakan selamatan, yasinan, semua sudah membentengi dari radikalisme dan intoleransi. Serta antar lintas kelompok yang penting guyub rukun," pungkas . (hen/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO