Bahayakan Pengendara, Lubang di Jalan Raya Kediri-Wates Ditanami Pohon

Bahayakan Pengendara, Lubang di Jalan Raya Kediri-Wates Ditanami Pohon Pohon yang ditanam warga Jalan Raya Kediri - Wates . foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jalan Raya - Wates yang masuk Desa Janti dan Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten ditanami pohon oleh warga setempat. Warga terpaksa menanam pohon sebagai tanda karena lubang jalan itu cukup dalam, sehingga dinilai membahayakan pengendara.

"Kami terpaksa menanami pohon pisang di lubang jalan ini, karena bisa membahayakan pengguna jalan. Kami berharap Pemerintah Kabupaten segera memperbaiki jalan rusak ini, demi keselamatan pengguna jalan," kata salah seorang warga Janti, Senin (8/3).

Sebenarnya, tidak hanya ruas Jalan Raya -Wates yang rusak, tapi ruas jalan lain di Kabupaten juga banyak yang rusak selama musim hujan ini. Selain ditanami pohon, juga ada sejumlah relawan yang menutupi jalan berlubang itu dengan pasir dan semen, meski hanya bisa bertahan sebentar.

Menyikapi banyaknya jalan rusak ini, Bupati Hanindhito Himawan Pramana tidak tinggal diam. Senin (1/3) lalu, orang nomor satu di Kabupaten itu telah melakukan sidak di sejumlah jalan rusak. Antara lain di Jalan Raya Pare - Plosoklaten, tepatnya di Desa Watugede, Kecamatan Puncu.

Kepada wartawan, Mas Bup Dhito -sapaannya- menjelaskan bahwa pengerjaan jalan telah selesai sepanjang 9 kilometer lebih sekian, namun kemudian terhambat karena adanya Covid-19. Dana yang ada kemudian dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

"Namun saya minta kepada Kepala Dinas PUPR untuk segera dieksekusi, karena walaupun tinggal 1,7 kilometer, tidak ada alasan untuk tidak diperbaiki. Percuma jalan yang panjangnya 10 kilometer atau 50 kilometer, tapi jika ada 1 kilometer yang rusak. Jadi tidak ada artinya jalan yang sebelumnya sudah diperbaiki," katanya.

Menurutnya, berdasarkan keterangan dari kepala DPUPR, jalan rusak ini akan segera dikerjakan dan ditargetkan Agustus telah selesai. "Kalau sekarang di bulan Maret, bulan Agustus sudah jadi. Harusnya sudah rapi, sudah tidak ada lagi cerita Jeglongan Sewu di Kabupaten kediri," tukas putra Menseskab Pramono Anung itu. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO