Wartawan Kediri Harian Bangsa dan BANGSAONLINE, Muji Harjita saat menerima hadiah secara simbolis Kepala Perwakilan BI Kediri Yayat Cadarajat.
KEDIRI,BANGSAONLINE.com -Wartawan Bangsaonline/Harian Bangsa Biro Kediri, Muji Harjita meraih juara tiga dalam lomba Media Jelajah Kediri (Mejik) yang merupakan kompetisi penulisan berita yang diikuti wartawan mitra Bank Indonesia Kediri.
Penyerahan sertifikat juara dan hadiah berupa uang pembinaan disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat, seusai diskusi bertajuk Ngopi Nda (Ngomongke Inpo Terkini Dengan Media) bersama wartawan Kediri Raya di Kantor Perwakilan BI Kediri, Senin (15/12/2025).
Lomba tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Capacity Building & Gathering Media yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri pada 15–17 Oktober 2025 di Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti puluhan jurnalis dari Madiun, Kediri, Tulungagung, dan Blitar sebagai bentuk apresiasi sekaligus dorongan peningkatan kualitas jurnalisme daerah.
Capacity building mengusung tema 'Memperkuat Literasi Ekonomi dan Kredibilitas Media melalui Jurnalisme Berbasis Data' dengan menghadirkan narasumber Hatim Varabi dari Katadata.co.id dan Nicha Muslimawati dari Kumparan.com.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri melalui Analis Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, KI, dan Syariah, Chandra Sulistyo Rahardjo, menyampaikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap informasi ekonomi dan perbankan yang akurat terus meningkat.
“Saat ini masyarakat membutuhkan informasi yang akurat dan terkini terkait perekonomian dan perbankan, khususnya di wilayah kerja BI Kediri. Capacity building ini diharapkan dapat meningkatkan literasi jurnalisme ekonomi berbasis data,” ujarnya.
Setelah kegiatan capacity building di Yogyakarta, peserta mengikuti lomba Mejik sebagai misi kedua, yakni menulis liputan terkait UMKM binaan Bank Indonesia atau UMKM terdekat di 13 kabupaten/kota wilayah kerja BI Kediri.
Mejik kemudian dilanjutkan dengan misi ketiga berupa penulisan liputan bertema pengendalian inflasi di wilayah kerja BI Kediri.
Salah satu tema yang diangkat wartawan Bangsaonline/Harian Bangsa adalah UMKM Soto Ayam Legendaris Bok Ijo, binaan BI Kediri, dengan judul 'Menikmati Soto Ayam Legendaris Bok Ijo Binaan BI Kediri'.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar penting perekonomian nasional. Jumlahnya yang besar menjadikan sektor ini berpengaruh signifikan terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Peran strategis UMKM tersebut menjadi perhatian Bank Indonesia, termasuk di Kota Kediri. Untuk mendorong pertumbuhan yang sehat, Bank Indonesia secara berkelanjutan memberikan pendampingan usaha dan pelatihan kepada pelaku UMKM.
Sejumlah UMKM di Kota Kediri telah menjadi mitra binaan BI Kediri, di antaranya sentra tenun ikat Bandar Kidul dan pusat kuliner Soto Ayam Bok Ijo Tamanan.
Pada 2023, BI Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri memberikan sertifikasi halal kepada pedagang Soto Ayam Bok Ijo Tamanan yang berlokasi di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto.
Soto Ayam Bok Ijo Tamanan kemudian ditetapkan sebagai zona kuliner halal, aman, dan sehat (KHAS) Kota Kediri sekaligus menjadi salah satu ikon kuliner legendaris di daerah tersebut.
Penetapan sebagai zona KHAS menjadikan Soto Ayam Bok Ijo Tamanan sebagai destinasi kuliner halal pertama di Kota Kediri dan Jawa Timur.
Pengembangan kawasan kuliner ini merupakan hasil kolaborasi BI Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri, Majelis Ulama Indonesia, akademisi, dan berbagai pihak terkait, seiring meningkatnya minat wisatawan terhadap makanan halal, aman, dan sehat.
Label halal yang dipasang pada rombong pedagang menandakan seluruh proses, mulai dari bahan baku, penyembelihan, hingga penyajian, telah memenuhi standar kehalalan.
Sertifikasi tersebut memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada konsumen sekaligus berdampak pada peningkatan omzet para pedagang.
Pada 2023, Kepala Perwakilan BI Kediri saat itu, Choirur Rofiq, menyampaikan bahwa Soto Bok Ijo Tamanan dipilih sebagai pionir karena telah memenuhi seluruh standar dan kriteria yang ditetapkan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Salah satu pedagang Soto Bok Ijo, Yuli, mengakui penetapan sebagai zona KHAS berdampak positif terhadap jumlah pengunjung.
“Setelah menjadi zona KHAS, pembeli semakin banyak, terutama saat akhir pekan dan hari libur. Banyak juga yang datang dari luar Kota Kediri,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Yosi, penikmat Soto Ayam Bok Ijo asal Tarakan, Kalimantan Utara, yang mengaku selalu menyempatkan diri berkunjung saat pulang ke Kediri.
“Rasa soto ayam bok ijo ini khas dan selalu membuat rindu. Selain soto, ada juga uritan, kulit ayam, dan kepala ayam bakar,” ungkapnya.






