SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bendahara Umum PW IKA Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur, Firman Syah Ali, mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Komisioner Bawaslu Kota Surabaya, Yaqub Baliya Al Arif, yang akrab dipanggil Gus Yaqub.
“Pertama, kehilangan teman ngopi sehari-hari. Kedua, kehilangan tempat curhat setiap ada permasalahan. Ketiga, kehilangan wakil di kepengurusan wilayah IKA PMII Jatim. Keempat, kehilangan sosok kiai muda yang punya banyak keunikan dan kelebihan spiritual khas pesantren,” kata Cak Firman – panggilan akrabnya – dalam rilis yang dikirim kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (11/2/2021).
BACA JUGA:
- Bawaslu Sidoarjo Serahkan Derma untuk Keluarga Pengawas Pemilu yang Meninggal Dunia
- Bawaslu Pamekasan Panggil Wartawan Sebagai Saksi Kejadian di Lawangan Daya
- Partisipasi Warga Jatim di Pemilu 2024 Tinggi, Khofifah: Aspirasinya Sudah Sampai ke Pak Prabowo
- Beredar Kecurangan Penggelembungan Suara Caleg di Internal PDIP Malang, Bagaimana Kejadiannya?
Gus Yaqub selain Komisioner Bawaslu Surabaya juga pengasuh Pondok Pesantren Ittaqu Menanggal dan Wakil Bendahara PW IKA PMII Jatim,.
Cak Firman menuturkan bahwa Gus Yaqub mempunyai kemampuan supranatural. Bahkan Gus Yakub, menurut Firman, tampak sudah tahu kalau ia bakal meninggal Kamis (11/2/2021) hari ini. “Gus Yaqub sudah chat beberapa waktu lalu bahwa tanggal 11 Februari beliau sudah pulang,” tutur Firman.
Chat tersebut dilakukan dengan salah satu sahabat karib Cak Firman yang bernama Cindy Suryaputera. “Cindy yang juga punya kemampuan supranatural ini share screenshoot chat-nya dengan almarhum Gus Yaqub di sebuah grup WA yang bernama Jamaah Mak Yeye, yaitu grup WA para penggemar kuliner malam Kota Surabaya,” tutur Cak Firman lagi.
Ia menyatakan bahwa Gus Yaqub merupakan kiai muda nyentrik tapi baik hati. Menurut dia, sebagai pejabat Bawaslu ia tampil sangat merakyat dan apa adanya. “Sering sekali beliau berkelakar sejadi-jadinya laksana aktivis mahasiswa di warung kopi,” kata Cak Firman.