Topang Perekonomian, Dinsos Jatim Bekali Klien UPT dengan Budi Daya Cacing

Topang Perekonomian, Dinsos Jatim Bekali Klien UPT dengan Budi Daya Cacing Kepala Dinsos Jatim, Dr. Alwi.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya untuk menopang perekonomian, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur (Jatim) membekali klien Unit Pelaksana Tugas (UPT) dengan keterampilan budi daya yang bekerja sama dengan salah satu pengusaha di Jatim. Kegiatan ini sudah tercetus sejak Januari lalu dan kini dalam tahap proses penyelesaian.

Kepala Dinsos Jatim Dr. Alwi mengatakan, rencananya minggu depan pelatihan budi daya cacing tersebut sudah dapat terealisasi. Minggu depan sudah mulai tahap persiapan seperti pembuatan petak-petaknya di masing-masing UPT. Terkait berapa benih dan jumlah petak masing-masing UPT, pihaknya belum bisa memastikan.

"Itu semua tergantung dari masing-masing UPT. Berapa orang yang bersedia ikut di dalamnya. Nanti ada beberapa UPT yang akan melakukan budi daya cacing, sementara ini masih 4 dan nanti akan bertahap sampai 15 UPT," katanya saat ditemui di Kantor Dinsos Jatim, Selasa (9/2).

Keempat UPT ini di antaranya, RSBD Pasuruan, UPT Netra di Malang, Rehabilitasi Sosial Bina Karya (RSBK) Madiun, dan PPSA Nganjuk. Nanti para klien diberi pelatihan oleh pengusaha. Setelah cacing itu besar dibeli pengusaha tersebut.

"Paling prosesnya sekitar 2 bulan sudah bisa dipanen. Kalau kita nanti yang menyediakan lahannya. Untuk biaya masih belum fix kita butuh berapa," ungkapnya. 

Alasan memilih budi daya cacing, Alwi menuturkan karena tidak terlalu ribet dan tidak membutuhkan biaya atau modal besar. Sehingga bila selanjutnya mereka melakukan sendiri di rumah, tidak akan berat.

Alwi berharap, dengan memiliki skill mereka bisa punya kegiatan dan tentunya bisa bernilai ekonomis. Dengan begitu, mereka bisa sejahtera.

"Sebelumnya, kita juga sudah memiliki bebek, mentok, lebah madu, dan lainnya. Kami berharap produk cacing dari UPT Dinsos ini nantinya bisa memenuhi permintaan pasar. Kalau target saya pertama diminati anak-anak klien kita. Dan menjadi sarana menopang kehidupan mereka. Mereka bisa meneruskan di rumah masing-masing dan bisa menghasilkan," pungkasnya. (diy/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO