Sikapi Gejolak Protes Dana Insentif, Kades Kembangan ​Gelar Rapat dengan Para Ketua RW

Sikapi Gejolak Protes Dana Insentif, Kades Kembangan ​Gelar Rapat dengan Para Ketua RW Suasana pertemuan ketua RW dan Kades Kembangan Ngadimin beserta pihak Kecamatan Kebomas yang dimediatori Sekcam Zaenul. (foto: ist)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala Desa (Kades) Kembangan, Kecamatan Kebomas Ngadimin menggelar rapat dengan para ketua RW setempat di Balai Desa Kembangan, Senin (4/1/2021). Hal ini dilakukan untuk menyikapi gejolak protes 80 Ketua RT/RW mengenai tak cairnya insentif (uang operasional) selama 3 tahun (2018, 2019, 2020) masing-masing Rp 1,2 juta per tahun.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kebomas Zaenul sebagai mediator, Ketua BPD, Pendamping Desa, serta Kasi Pembangunan Kecamatan Kebomas.

Dalam rapat tersebut, Kades Kembangan menyampaikan penjelasan terkait tak cairnya insentif RT dan RW. Antara lain, lantaran cairnya dana untuk insentif RT dan RW di akhir tahun sehingga telat, dan dampaknya dana tersebut masuk sebagai sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).

Namun yang menarik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Kembangan tergolong sangat besar, dibandingkan desa-desa lain.

Sebagai contoh, pada tahun 2019, untuk sektor pendapatan asli desa (PADes) yakni sebesar Rp 75 juta, dana desa (DD) Rp 799,528 juta, alokasi dana desa (ADD) Rp 393,863 juta, bagi hasil pajak dan retribusi daerah Rp 1,361 miliar lebih, dan bantuan keuangan (BK) Rp 273,180 juta, sehingga APBDes Kembangan total Rp 2,902 miliar lebih.

Terkait insentif yang tak diberikan, Ngadimin sendiri dengan tegas membantah hal tersebut. "Kalau isu soal insentif ketua RT/RW tidak dibayarkan adalah tidak benar," sanggahnya.

Ngadimin kemudian menjelaskan bahwa insentif tahun 2018 cair sebesar Rp 1,2 juta per orang per tahun, namun insentif tahun 2019 tidak ada karena pagu anggaran dari yang semula dipatok Rp 1,070 miliar, ternyata hanya cair Rp 240 juta.

"Jadi, dana bagi hasil pajak dan retribusi tahun 2019 dari pagu Rp 1,070 miliar hanya cair Rp 240 juta," jelasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO