H Syafiuddin Minta Ditjen Cipta Karya Tambah Jumlah Titik Perbaikan Ponpes dan Madrasah

H Syafiuddin Minta Ditjen Cipta Karya Tambah Jumlah Titik Perbaikan Ponpes dan Madrasah H. Syafiuddin saat hearing dengan Ditjen Cipta Karya di Gedung Komisi V DPR RI.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Porsi jumlah titik perbaikan lembaga pendidikan umum dan pendidikan madrasah dan pondok pesantren disorot Anggota Komisi V , H. Syafiuddin, karena tidak seimbang untuk tahun anggaran 2021. 

Syafiuddin mencecar Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR terkait alokasi titik yang tidak memenuhi keseimbangan tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) membahas alokasi anggaran RAPBN tahun 2021 di Gedung Komisi V , Selasa (8/9/2020). Rapat ini juga dihadiri Ditjen Perumahan dan Dirjen SDA Kementerian PUPR.

Anggota Fraksi PKB ini meminta Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR untuk menambah jumlah titik untuk perbaikan pondok pesantren dan madrasah.

Menurut Abah Syafi'i, sapaan akrab Syafiuddin, jumlah madrasah dan pesantren yang diperbaiki kurang proporsional. Tak seimbang dengan sekolah umum. Di mana jatah untuk sekolah umum sebanyak 1.100 titik, sedangkan untuk sekolah madrasah hanya 190 titik.

"Padahal menurut data BPS, jumlah sekolah umum se-nusantara mencapai 210 ribu. Sedangkan sekolah madrasah ada 78 ribu. Jadi, pembagian ini tidak tepat dan kurang proporsional," tegas legislator yang terpilih dari Dapil Madura ini.

Oleh sebab itu berdasarkan data BPS tersebut, dirinya meminta agar jumlah perbaikan terhadap sekolah madrasah diperbanyak. Minimal, dengan perbandingan 60 banding 40 persen.

"Sehingga, ketika perbandingannya 60:40, maka setidaknya kalau sekolah umum ada 1.100, maka sekolah madrasah bisa 400 titik," ungkapnya. 

Ia berharap, usulan yang diberikannya itu dapat diterima dan dipertimbangkan. Syafiuddin berharap agar aspirasi masyarakat dapat ditunaikan, walaupun tidak bisa semua. "Artinya, nanti kita dapat pulang ke dapil bisa memberikan yang lebih baik lagi bagi masyarakat," pungkasnya. (uzi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO