Kopi Ceret Ireng, Potensi Terpendam di Lembah Songgoriti Kota Batu

Kopi Ceret Ireng, Potensi Terpendam di Lembah Songgoriti Kota Batu Salah seorang warga Songgokerto saat merebus air di ceret ireng untuk membuat kopi.

KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Mendengar ceret ireng, terbayang wadah untuk merebus air dengan warna permukaan yang serba hitam. Ya, memang itulah kenyataannya. Warga Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu pun memberi nama kebun kopinya dengan nama Ceret Ireng sebagai bukti bahwa ceret yang digunakan warga untuk merebus air kopi itu telah digunakan secara turun temurun hingga warnanya menjadi hitam.

"Awal mula penamaan kebun kopi ini memang dari ceret wadah merebus air kopi yang warnanya kehitaman. Namun warna hitam ini alami karena cara merebusnya di atas tungku menggunakan kayu bakar," ujar Dian Saraswati, Kepala Kelurahan Songgokerto, kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (29/8).

Penemuan kebun kopi Ceret Ireng di Songgoriti ini bermula saat dirinya mengadakan kegiatan blusukan ke wilayah ini. Ternyata di Songgoriti ada sebuah kebun kopi yang mungkin belum diketahui banyak orang.

"Ternyata di Songgoriti ada kebun kopi yang menghasilkan kopi dengan kualitas yang bagus," ujar Lurah Dian yang mengaku penggemar kopi tubruk.

Secara keseluruhan, area di wilayah Songgokerto yang ditanami kopi sekitar 43 hektare. Diakui Dian, belum ada pengelolaan yang bagus pada hasil kebun kopi ini. Petani hanya merawat dan menjual hasilnya langsung ke tengkulak. Jenis kopi pun sama dengan kebun-kebun yang lain, yakni ada robusta dan arabika. Namun, yang membuat rasanya khas, karena kopi ini tumbuh di bawah pohon pinus sebagai tanaman tegakannya.

Menurutnya, saat ini pata petani kopi ceret ireng membutuhkan pendampingan bagaimana pengelolaan kopi dari hulu ke hilir. Petani butuh bimbingan dari dinas terkait mulai cara pembibitan, perawatan, pemupukan dan juga nantinya ketika masa panen mereka mudah untuk menjual.

"Nanti mereka akan kita dampingi untuk mengolah kopi sehingga ada nilai lebih secara ekonomi yang bisa dirasakan petani. Apalagi kami melihat peluang kopi juga sangat bagus saat ini," pungkas Dian Saraswati. (asa/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO