Pekan Ini, Perang Mesir Melawan Turki Diprediksi Pecah Terkait Konflik Libya

Pekan Ini, Perang Mesir Melawan Turki Diprediksi Pecah Terkait Konflik Libya ?Tentara setia kepada Pemerintah (GNA) saat berlatih, di selatan Tripoli. Foto: AFP via Getty Images

BANGSAONLINE.com - Sebenarnya, antara melawan Turki - Lybia, sepakat untuk menghindari konfrontasi atau perang. Tetapi parlemen menyetujui intervensi militer. Diduga, dalam pekan-pekan ini akan pecah perang.

Parlemen memberikan suara bulat pada Senin malam, untuk memberikan wewenang kepada presiden Abdel Fattah el-Sisi yang mengusulkan intervensi militer dalam mendukung panglima perang Libya Khalifa Haftar. Senin kemarin el-Sisi dilaporkan berbicara dengan Presiden AS Donald Trump diduga dalam upaya untuk membuat Washington meyakinkan Ankara untuk mundur.

Sementara itu, Turki dan sekutu Libya-nya dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara , memasang persenjataan berat dan pejuang di sepanjang medan pertempuran dekat Kota Sirte, Libya Tengah, yang merupakan pintu gerbang ke infrastruktur minyak.

Libya jatuh ke dalam konflik menyusul penggulingan penguasa lama Muammar Gaddafi pada 2011 dalam perang yang didukung NATO. Angkatan Bersenjata Libya Mr Haftar dan GNA dan antesedennya telah berjuang untuk menguasai negara ini, selama lebih dari enam tahun.

Pertempuran Sirte, kota kelahiran Gaddafi, juga dibentuk sebagai konfrontasi antara dua poros di Timur Tengah. Di satu sisi adalah rezim otoriter , Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, yang didukung oleh Rusia dan Prancis, yang mendukung Angkatan Bersenjata Libya Hafar.

Di sisi lain adalah pemerintahan Islamis cenderung populis, didukung Turki, Qatar, dan Tripoli Libya.

Haftar memenangkan perang sampai Turki melakukan intervensi awal tahun ini, mengubah gelombang konflik dengan pengawasan canggih dan drone tempur buatan dalam negeri, sistem pertahanan udara, dan perencanaan pertempuran kaliber NATO.

Sumber: independent.co.uk

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO