Sosialisasi New Normal pada Millenial, Wali Kota Abu Bakar Live Instagram Bersama Explore Kediri

Sosialisasi New Normal pada Millenial, Wali Kota Abu Bakar Live Instagram Bersama Explore Kediri Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar saat Live Instagram bersama akun @explorekediri. (foto: ist).

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar Live Instagram bersama akun @explorekediri, Sabtu (13/6/2020) malam. Tajuk yang diambil adalah "Bicara Soal New Normal Bareng Mas Abu".

Dalam obrolan tersebut, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mas Abu ini menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan warganet. Mulai dari persiapan New Normal, hingga protokol kesehatan di tempat umum.

Mas Abu mengatakan, Pemerintah (Pemkot) Kota Kediri menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang pengendalian kegiatan hiburan dan perdagangan dalam rangka percepatan penanganan corona. "Kita hanya mengendalikan saja, tidak PSBB. Karena PSBB mempengaruhi banyak sektor. Di Kota Kediri ini, bertumbuhnya di sektor jasa, perdagangan, dan pendidikan. Di Kota Kediri ini arahnya lebih beradaptasi dengan lingkungan saat ini," ujarnya.

Mas Abu menambahkan, sebelum menerbitkan Perwali tersebut, Pemerintah Kota Kediri telah berdiskusi dengan tokoh agama dan pelaku usaha. "Seperti tempat ibadah hanya boleh diisi 50 persennya, juga harus physical distancing, dan yang nggak pakai masker nggak boleh masuk," imbuhnya.

Lalu terhadap sektor UMKM yang juga terdampak, Mas Abu menjelaskan bahwa sebelum terbit Perwali tersebut, penjualan diarahkan secara online. Kemudian untuk menggerakkan perekonomian, juga memesan masker untuk dibagikan ke masyarakat dengan bahan tenun ikat.

"Nah, artinya keberpihakan pemerintah pada UMKM untuk aktif itu ada. Jadi, kita ajak tukang tenun dan penjahit. Tukang becak juga kita ajak kerja sama untuk mengantarkan beras kepada penerima Kartu Sahabat. Lalu, akhir-akhir ini saya dan istri saya mengunggah produk-produk UMKM," jelasnya.

Sementara untuk sektor pendidikan, Mas Abu mengatakan, untuk sekolah yang berada di bawah Dinas Pendidikan masih belum ditentukan kapan waktu untuk masuk. "Kita masih terus rapatkan sejauh mana sekolah-sekolah ini benar-benar siap menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Kemudian untuk mal, diperbolehkan untuk buka tetapi dengan pengetatan protokol kesehatan. Tetapi untuk tempat wisata, masih belum diperbolehkan untuk buka. "Seperti taman itu masih memiliki risiko yang sangat tinggi. Jadi belum kita buka," ungkap Mas Abu.

Terakhir, Mas Abu berpesan agar seluruh warga Kota Kediri terus mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

"Saya yakin kalau warga Kota Kediri ini mengikuti anjuran pemerintah, Insya Allah akan aman. Jaga kesehatan, cuci tangan, gunakan masker, dan jaga jarak. Ya, memang saat ini kita belum bisa kembali seperti semula, makanya kita harus cari jalan lain yakni dengan mematuhi protokol kesehatan," pungkas Mas Abu. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO