Maksimalkan Pelayanan Penanganan Covid-19, Khofifah Serahkan 40 Ventilator dan CPAP ke 20 RS Rujukan

Maksimalkan Pelayanan Penanganan Covid-19, Khofifah Serahkan 40 Ventilator dan CPAP ke 20 RS Rujukan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dan dukungan terus dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur untuk bisa memaksimalkan pelayanan penanganan di rumah sakit.

Kali ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan 40 Ventilator dan Continous Positive Airway Pressure (CPAP) kepada 20 Rumah Sakit Rujukan di Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (20/5) malam.

Selain ventilator, juga diserahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan paramedis, antara lain berupa hazmat, face shield, masker, gloves, dan disinfektan.

Ke 20 rumah sakit yang mendapat bantuan tersebut di antaranya yaitu, Rumkital dr. Ramelan Surabaya, RSUD Sidoarjo, RSUD dr. Iskak Tulungagung, RSUD Gambiran Kediri, RSUD Dr. Soegiri Lamongan, dan RS Bhayangkara Surabaya.

"Dengan adanya bantuan tambahan ventilator ini, maka per hari ini total kapasitas ventilator isolasi di Jatim mencapai 162. Atau naik 6 kali lipat dari 20 Maret dengan jumlah awal sebanyak 26 ventilator," terang Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah.

Khofifah berharap, dengan semakin meningkatnya kapasitas ventilator isolasi yang ada di Jatim, maka tingkat kesembuhan pasien akan semakin meningkat, dan sebaliknya, tingkat kematiannya bisa semakin menurun. Ini penting, dengan melihat adanya jumlah pasien positif , ODP, maupun PDP yang jumlahnya masih terus meningkat .

"Dengan melihat data-data adanya kasus di Jatim, rasanya tantangan baru bagi kita semua adalah memaksimalkan langkah preventif secara lebih masif, sambil meningkatkan layanan perawatan pasien ," ungkapnya.

Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini juga menekankan atas pentingnya perlindungan bagi semua tenaga kesehatan, sehingga bisa merasa aman saat bertugas saat melayani pasien maupun yang non , mengingat peran nakes ini merupakan garda terdepan dalam pelayanan . Untuk itu, pihaknya meminta para pimpinan RS segera mengkomunikasikan ke Pemprov jika memerlukan APD tambahan. Pemprov menyiapkan stok di BPBD kabupaten/kota.

"Di Pemprov ketersediaan hazmat saat ini cukup, maka mohon dikoordinasikan ke kami jika perlu tambahan. Utamanya bagi 99 RS rujukan di Jatim. Kami juga siapkan stok di BPBD kabupaten/kota," tutur Khofifah.

"Pada posisi seperti ini, Pemprov juga telah menyiapkan rumah singgah bagi para tenaga medis maupun paramedis. Ini merupakan bentuk ikhtiar kita bersama untuk tetap memastikan kesehatan dan perlindungan mereka," imbuhnya.

Khofifah menambahkan, dalam rangka percepatan pelayanan penanganan pihaknya juga terus melakukan evaluasi atas skenario mitigasi yang akan dilakukan. Hal ini mencakup upaya 3T yaitu testing, tracing, dan treatment.

"Jadi prinsip 3T ini memang kita lakukan evaluasi secara terus menerus. Bahkan, saya sering diskusi dengan tim dokter sampai dini hari, untuk bisa terus mencari format penanganan paling efektif antara lain percepatan testing secara masif, mendorong percepatan tracing serta treatment yang cepat," tukas mantan Menteri Sosial ini.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, skema mitigasi yang terukur akan sangat membantu percepatan melakukan testing baik melalui rapid test maupun PCR test. Dengan optimasi-optimasi yang sudah dilakukan tim laboratorium,  diharapkan akan bisa dilakukan testing yang cepat dan luas serta diikuti tracing yang progresif.

"Dibutuhkan orkestrasi yang baik untuk bisa saling mengkoordinasikan guna meningkatkan berbagai pelayanan penanganan . Sehingga, akan bisa berujung pada menurunnya angka penyebaran, menurunnya angka kematian serta meningkatnya angka kesembuhan di Jatim," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, bahwa bantuan ventilator Insya Allah akan datang lagi dari Gugus Tugas Pusat yang juga akan segera diberikan lagi pada RS rujukan di Jatim. Sedikitnya terdapat di 7 RS yang akan segera mendapat bantuan antara lain RSUD Sidoarjo, RSUD Lamongan, RSUD dr. Iskak Tulungagung, dan RSUD Gambiran Kediri.

"Alhamdulilah, hari-hari ke depan juga akan ada bantuan ventilator dari Gugus Tugas Pusat. Serta bantuan lainnya yang memungkinkan pelaksanaan testing yang lebih cepat seperti rapid test maupun reagen PCR test," terang Joni.

Di sisi ketersediaan sarana, lanjut Joni juga sudah dilakukan pengembangan ketersediaan bed isolasi. Salah satunya, yaitu beroperasinya RS infeksi atas dukungan Pemprov dan para donatur, di mana sampai saat ini sudah bisa merawat 85 pasien.

"Kami juga terus men-support pemanfaatan RS darurat Puslitbang Humaniora. Terlebih, perjanjiannya dengen Kemenkes telah selesai dan diharapkan mulai besok bisa digunakan. Sedikitnya, terdapat 40 kamar yang minggu ini bisa digunakan untuk isolasi dan seterusnya akan dioptimasi sampai 500 bed bagi pasien gejala ringan sampai sedang," urai Joni yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo.

Di sisi lain, terkait update perkembangan di Jatim, per hari Rabu (20/5) sore, di Jawa Timur total ada sebanyak 2.491 orang positif covid-19 atau bertambah 119 kasus. Dan ada 5.274 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta 23.151 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Dari total kasus positif di Jatim, ada tambahan 16 orang yang dinyatakan sembuh sehingga totalnya sebanyak 403 orang atau setara dengan 16,18 persen yang sembuh. Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia di Jawa Timur ada sebanyak 243 orang atau setara dengan 9,76 persen. (tim)

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO