Tokoh ​Clean and Clear dan Mengayomi Semua Golongan, Mengenang 100 Hari Wafat Gus Sholah (4)

Tokoh ​Clean and Clear dan Mengayomi Semua Golongan, Mengenang 100 Hari Wafat Gus Sholah (4) Dr (HC) Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Foto: bangsaonline.com

“Bagaimana menurut sampean,” tulis Gus Sholah dalam WA-nya kepada saya. sendiri mengaku belum memutuskan, apakah mengizinkan atau tidak.

Saat itu saya berpendapat, sebaiknya Gus Sholah tidak mengizinkan fotonya dipajang karena tokoh sentralnya sendiri tak ada di Indonesia.

Tampaknya tidak hanya minta pendapat saya, tapi juga teman-teman atau tokoh lain. Intinya, selalu mendengarkan pendapat orang banyak, sebelum mengambil keputusan.

16. Mengayomi Semua Golongan

Salah satu karakter yang menonjol adalah pengayomannya kepada semua golongan. Watak ini tampaknya mewarisi karakter kepemimpinan kakeknya, Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari dan ayahnya, KH A Wahid Hasyim. Karena itu disukai pimpinan semua golongan dan pimpinan semua organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.

Lihat saja, misalnya, hubungan mesranya dengan ketua umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir. Hebatnya, integritas sebagai tokoh NU tak sedikitpun luntur. Di tengah pergaulan dengan semua aliran dan golongan itu, justeru dipandang sebagai tokoh NU yang mampu mengayomi semua pihak dan golongan.

Karena itu, meski pada tahun-tahun terakhir hidupnya, tak menjabat dalam kepengurusan PBNU, tapi banyak ormas di luar NU yang sering mengundang sebagai tokoh representasi NU. Maklum, selain pemikiran-pemikiran sangat obyektif, juga sangat bersih sebagai tokoh NU. Apalagi dzurriyah pendiri NU, yaitu Hadratussyaikh.

17. Tokoh Berintegritas, Clean and Clear

dikenal sebagai tokoh nasional yang bersih dan berintegritas. Banyak sekali tokoh dan ulama terkemuka yang menilai secara moral terjaga. Diantaranya, KH Hasyim Muzadi (almaghfurlah), mantan ketua umum PBNU dua periode.

Menurut Kiai Hasyim Muzadi, adalah tokoh nasional yang tak pernah punya persoalan, baik secara moral apalagi hukum. “ itu tokoh nasional yang clean dan clear,” kata Kiai Hasyim Muzadi dalam pertemuan di Pondok Al-Hikam Depok Jawa Barat.

Karena itu pendiri Pondok Al-Hikam Malang dan Depok Jawa Barat itu mendorong maju sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar NU ke-33 di Jombang. (m mas’ud adnan/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO