BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Masturah, Kepala Puskesmas Arosbaya memberikan klarifikasi perihal informasi yang beredar di masyarakat tentang pemakaman jenazah terduga penderita Covid-19.
Pasalnya, warga curiga jenazah tersebut merupakan pasien Covid-19 yang meninggal, karena pemakamannya menggunakan SOP penanganan jenazah Covid-19.
BACA JUGA:
- Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan di Bangkalan: Penangan Pasien Umum dan BPJS Berbeda
- Penolakan Pasien Balita di Bangkalan, Kadinkes Minta Maaf, Bantah Ada Penolakan
- Alasan Penuh dan Tidak Ada Alat, Puskesmas Arosbaya Tolak Rawat Pasien Balita
- Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota
"Saya harap masyarakat lebih bijaksana ya, dalam menerima dan menyampaikan informasi. Apalagi yang menimbulkan keresahan di masyarakat karena kondisi saat ini," jelasnya saat dikonfirmasi wartawan BANGSAONLINE.com, Kamis (9/4/2020).
Dikatakannya bahwa jenazah salah satu warga Lajing yang meninggal di RSUD Syarifah Ambami Bangkalan, Rabu (8/4) kemarin, belum tentu karena Covid-19.
"Tapi karena almarhum adalah PPWT (Pelaku Perjalanan dari Wilayah atau Negara Terjangkit), sehingga tata perawatan jenazah mengikuti tata kelola jenazah pasien Covid-19," ungkapnya.
Menurut Masturah, pasien yang terinfeksi Covid-19 bukanlah sebuah aib. Pasalnya, ini adalah wabah dan musibah yang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Ia meminta kepada masyarakat untuk menghentikan semua pemberitaan yang tidak benar sumber beritanya. Ia berharap, masyarakat bisa mengembangkan sikap empati dan simpati atas kejadian yang terjadi saat ini.
"Bagaimana seandainya hal itu terjadi kepada keluarga kita. Pasti akan sedih dan menderita di mana tidak ada seorang pun yang menginginkan hal itu. Marilah kita bersama sama mendoakan semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," pungkasnya. (ida/uzi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News