Ditinggal Ngopi, Puskesmas di Bangkalan Kosong Selama Dua Jam

Ditinggal Ngopi, Puskesmas di Bangkalan Kosong Selama Dua Jam Situasi di Puskesmas Kwanyar, Bangkalan sempat viral karena kosong ditinggal ngopi para petugas. Foto: Istimewa

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Salah satu keluarga pasien di Puskesmas Kwanyar , Bangkalan, kerepotan mencari petugas untuk mengambil obat.

Pasalnya, loket pengambilan obat di puskesmas tersebut, kosong melompong atau tidak ada petugas satupun yang menjaga.

Hal ini, membuat keluarga pasien kesal karena usai bolak balik ke loket hingga dua jam petugas pun tidak ada.

Kosongnya loket tersebut, tersebar melalui video yang tersebar di sosial media. Dalam video yang berdurasi 50 detik tersebut, terlihat keluarga pasien yang datang ke loket tidak menemukan petugas satupun yang berjaga.

Keluarga pasien itu pun mengeluhkan bahwa sudah dua jam menunggu, namun para petugas juga tak terlihat. Bahkan, mereka pun sempat mencari ke ruangan lain, namun tidak menemukan petugas yang berjaga. Ternyata, diketahui para petugas itu keluar untuk ngopi.

Terkait peristiwa itu, Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/6/2025) dini hari sekitar pukul 00.40 WIB. Setelah mendapatkan informasi itu, ia mengaku langsung mengkonfirmasi petugas yang sedang piket.

"Laporan video itu dikirim ke saya pukul 03.25 WIB pagi dan pada pukul 04.00 WIB saya langsung berkoordinasi dengan kepala ruangan obat untuk menindaklanjuti hal itu," ujar Rudi, Kamis (19/6/2025).

Dari informasi yang berhasil dihimpun, oknum petugas Puskesmas itu ternyata keluar di saat jam kerja. Para petugas keluar, untuk ngopi karena merasa ngantuk.

"Karena merasa mengantuk, semula petugas keluar ke musala lalu pergi ngopi," katanya.

Menurut Rudi, para petugas jika mau keluar akan pamit terlebih dahulu, dan mengira pada jam tersebut tidak ada kunjungan untuk pengambilan obat.

"Biasanya petugas saat mau keluar akan pamit terlebih dahulu. Ini mungkin khilaf dan mengira di jam itu tidak ada kunjungan untuk pengambilan obat," tuturnya.

Rudi juga mengaku, telah mengumpulkan staf Puskesmas dan meminta mereka berkomitmen agar insiden seperti itu, tidak terulang lagi. Ia pun berjanji akan melakukan evaluasi dan melakukan pembenahan pada Puskesmas.

"Kami langsung melakukan evaluasi, seluruh staf kami kumpulkan terutama bagian obat dan kami akan lakukan pembenahan," jelasnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf terhadap keluarga pasien yang mengeluhkan pelayanan. Ia juga mengakui, bahwa insiden ini, merupakan keteledoran petugas di ruang farmasi.

"Kami mohon maaf atas kekurangan pelayanan di puskesmas kami, kejadian ini karena kteledoran petugas kami," pungkasnya.