Wakil Pengasuh Pesantren ini Sebut Peniadaan Jumatan dan Pengajian Sikap Latah Hadapi Corona

Wakil Pengasuh Pesantren ini Sebut Peniadaan Jumatan dan Pengajian Sikap Latah Hadapi Corona Suasana istighotsah yang digelar Pondok Pesantren Singa Putih Al Munfaridin, di Lumbang, Prigen, Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Di saat pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengurangi atau bahkan menunda kegiatan yang menghadirkan banyak massa, Ponpes Singa Putih Al Munfaridin, Lumbang, Prigen, justru menggelar istighotsah yang dihadiri ratusan massa, Sabtu (21/3) malam. Acara rutin ini digelar pada 27 Rojab, untuk memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhamad SAW.

Dalam kesempatan itu, Wakil Pengasuh Ponpes Singa Putih Al Munfaridin Ust. H. M. Sholeh menilai bahwa meliburkan kegiatan keagamaan adalah kelatahan dalam menyikapi .

"Menurut saya, kepanikan masyarakat terkait tersebut adalah sebuah kelatahan para tokoh dalam bersikap. Semisal Jumatan diliburkan, anak yang sakit di pondok gak boleh dijenguk, pengajian digagalkan, justru ini menurut saya adalah kebijakan yang salah. Kita berdzikir memohon kepada Allah supaya daerah kami, negara kami, dan seluruh umat muslim ini diberi keselamatan dunia akhirat, tujuan kita kan gitu," terang Ustadz Sholeh yang juga seorang pengacara tersebut kepada HARIAN BANGSA di lokasi.

Sholeh juga geram dengan sikap pemerintah yang enggan mengungkap nama-nama warga Jatim yang positif Covid. Menurutnya, kebijakan seperti itu justru menakut-nakuti masyarakat.

"26 warga Jatim terdampak Corona, lalu saya tanya, siapa mereka yang terdampak? Jangan dirahasiakan lah. Dibuka semua, siapa tahu ada saudara kita, keponakan kita, atau teman kita, kan masih belum jelas. Wong virus itu loh bukan penyakit yang memalukan. Iya kalau terkena AIDS gitu, orang malu, karena dia pernah berhubungan badan. Kalau ini gak perlu dirahasiakan," cetusnya.

(BACA JUGA: Alwi Shihab Ajak Beragama dengan Akal Sehat, Boleh Tinggalkan Salat Jumat karena )

Untuk itu, Sholeh meminta kepada masyarat tidak panik dengan isu ini. "Mari kita kembali ke pesantren, kembali kepada kegiatan keagamaan, kita memohon kepada Allah supaya virus Corona itu segera dihilangkan," kata Sholeh.

Sholeh mengajak masyarakat tak takut dengan isu virus Corona. "Orang terkena virus tersebut biasanya kalau pernah kunjungan ke luar Negeri. Kalau cuman keliling , Pasar Prigen, saya yakin aman-aman saja. Wong saya tadi jalan-jalan ke Pasar Prigen aja gak ada orang yang pakek masker, berarti kan gak ada apa-apa," terang sholeh.

Dalam acara tersebut juga dihadiri Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, dan Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Rektor Unhasy Tebuireng, Jombang.

Kiai Asep berpesan kepada warga yang hadir supaya memperbanyak membaca "Bismillahi tawakkaltu alallahi wala haula wala quwwata illa billah" untuk terhindar dari virus Corona tersebut. "Lafadz tersebut adalah sanad dari Rasulullah langsung, di saat suasana genting," ujar kiai yang dikenal dermawan ini. (afa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO