JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kenduren Durian (Bancaan Durian), digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat dari Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang atas panen raya buah durian. Namun agenda yang rutin digelar tiap tahun tersebut berlangsung ricuh.
Ribuan pengunjung yang hadir baik dari kota Jombang sendiri maupun luar kota, seperti Surabaya, Madiun, Tulungagung, Mojokerto, dan kota-kota lainnya turut hadir dalam kenduren itu. Mereka saling berebut buah durian gratis yang disediakan oleh panitia dalam gunungan yang menyerupai tumpeng.
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- Pengadilan Negeri Jombang Tolak Gugatan Sengketa Kakak Ipar Senilai Rp5,9 Miliar
- Tertipu Ratusan Juta, Puluhan Korban Aplikasi Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan
- Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
Tak sedikit pengunjung yang tak sabar dengan pembagian buah durian oleh petugas dan panitia. Mereka terus merangsek dan mencoba mengambil sendiri durian-durian yang telah ditata dalam beberapa gunungan tersebut.
Akibatnya, banyak dari mereka yang terluka karena terkena kulit durian saat mereka berdesakan. Seperti dialami oleh Dana, pengunjung asal Kecamatan Ngoro ini. Demi satu buah durian, telapak tangan pemuda pun berdarah saat mencoba berebut buah durian.
“Acaranya seru banget, hanya dapat satu durian, tapi tangan saya tergores duri durian dan berdarah karena tadi ikut desak-desakan di tengah lapangan,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (08/03/20).
Dari pantauan di lokasi, satu mobil tangki dari unit PMK Jombang yang disiapkan untuk mendinginkan suasana pun tak mampu melerai aksi rebutan buah khas Wonosalam ini.
Meski petugas tak henti-hentinya menyemprotkan air ke arah ribuan pengunjung, namun mereka enggan mundur. Bahkan mereka nampak beringas berdesak-desakan mendekati gunungan buah durian tersebut.