SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi tiga elemen masyarakat multi etnis yang dipimpin pengusaha muslim tionghoa, Jos Soetomo. Tiga elemen tersebut, yaitu Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, Yayasan Sosial Abdi Husada Utama, dan Yayasan Jatidiri Bangsa.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut, ingin Cheng Hoo (YHMCHI) menjadi motor dalam aksi-aksi kemasyarakatan di Jatim.
BACA JUGA:
- Bertemu Dubes Thailand, Khofifah Bahas Peningkatan Kerja Sama di Sejumlah Sektor
- Adhy Harap Kepala BI Jatim yang Baru Bisa Perkuat Kolaborasi Pertumbuhan dan Digitalisasi Ekonomi
- Hadiri HUT ke-64 Kaisar Jepang, Pj. Gubernur Adhy Dorong Penguatan Kerja Sama Lintas Sektor
- Jelang Ramadan, Pj Gubernur Jatim Sidak Pasar, Beberapa Komoditas Bapok Alami Kenaikan Harga
"Fokus daerah yang ada masjid Cheng Hoo-nya dulu, jangan terlalu meluas se Jawa Timur. Biar fokus. Perlu asosiasi Cheng Hoo se-Jatim yang melibatkan wilayah yang memang ada masjidnya Cheng Hoo tersebut. Mobilitas dalam asosiasi tersebut, baik dalam hal mobilitas agama, mobilitas sosial, maupun sosial media," ujarnya, Selasa (14/1) petang.
Masjid Cheng Hoo yang ada di Jatim misalnya, kata Gubernur, setiap 2 bulan sekali melakukan aksi-aksi sosial bersama di sejumlah daerah dengan bergantian. Seperti menyantuni anak yatim, membagikan sembako, hingga operasi katarak.
“Saya benar-benar menekankan soal operasi katarak ini, karena penyakit ini di Jatim cukup mengkhawatirkan,” katanya lagi.
Gubernur mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah kebutaan di wilayahnya tergolong masih tinggi. Sedangkan penyumbang tertinggi disebabkan penyakit katarak.
"Saat ini angka kebutaan di Jatim masih tinggi, masih di atas rata-rata nasional. Penyebabnya, 80 persen kebutaan di Jatim karena katarak. Penyebabnya ini yang harus diatasi," kata Gubernur Khofifah.