Reses Perdana, Aris Budi Panen Pertanyaan dan Keluhan Warga Purworejo

Reses Perdana, Aris Budi Panen Pertanyaan dan Keluhan Warga Purworejo Aris Budi saat membuka reses perdana di gedung Futsal Aris Putra, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Ahad (14/12).

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Kota Pasuruan mengawali resesnya di masa jabatan 2019-2024. Berbagai keluhan warga dan pertanyaan yang berkaitan dengan kepentingan umum, dicurahkan semua oleh mereka. Semisal pembangunan garis polisi kejut di depan kantor Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan di Jalan Panglima Sudirman, dinilai salah sasaran.

Mestinya dibangun di depan sekolahan-sekolahan seperti SDN Kebon Agung dan SMAN 2 Kota Pasuruan. Hal itu menjadi sorotan anggota DPRD dari PAN (Partai Amanat Nasional) H. Aris Budi Prasetyo, saat menggelar reses di gedung Futsal Aris Putra, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Ahad (14/12).

Selain salah sasaran, polisi kejut yang berada di depan kantor Kejaksaan negeri Kota Pasuruan dinilai terlalu tebal. Sering kali pedagang bakso dan mie goreng harus kehilangan mangkok dan piringnya. Begitu melintas di polisi kejut tersebut, barang-barang di dalam rombong terpental, hingga jatuh dan pecah.

Tukang becak juga merasakan ketidak nyamanannya ketika melintas di polisi kejut. Apalagi yang muat barang-barang berat, seperti buah pisang dan buah kelapa, mengeluhkan velg rodanya mulai bengkok.

Selain itu, pengaduan konstituen juga berkaitan dengan pelayanan rumah sakit Purut. Salah satu warga menanyakan tentang kartu KIS, masih berlaku atau tidak.

"Masalahnya, manajemen rumah sakit dinilai memberlakukan standart ganda. Pengalaman saya waktu istri saya masuk IGD Rumah Sakit Purut. Berbekal kartu KIS ( Kartu Indonesia Sehat), berharap dapat pelayanan bagus dan rawat inap yang nyaman, walau kelas 3. Namun saat istri saya diperiksa oleh dokter, si dokter bilang istri kalau tidak apa-apa dan cukup rawat jalan. Berbeda dengan keponakan saya yang sakit dan masuk IGD beberapa waktu lalu tanpa menggunakan KIS atau BPJS. Alias pasien umum. Pihak rumah sakit malah menawari untuk rawat inap. Padahal penyakitnya sama dengan istri saya," ungkap salah satu konstituen.

Selain dua pengaduan tersebut, konstituen juga memaparkan usulan, berupa pembangunan rambu-rambu di jalan depan makam Purut ll. Karena setiap malam minggu, jalanan tersebut digunakan untuk balapan motor jalanan liar yang beresiko tinggi.

Mendapat pengaduan dan usulan dari peserta reses, Aris berjanji akan menindak lanjutinya berkoordinasi dengan OPD terkait, Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR Bina Marga. Untuk pelayanan rumah sakit, Aris akan berkoordinasi dengan Dinas kesehatan. Dan akan membawa masalah tersebut dalam.pemandangan.umum Fraksi di Rapat Paripurna mendatang. (afa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO