GRESIK, BANGSAONLINE.com - Desakan ribuan Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Gresik agar Alokasi Dana Desa (ADD) pada APBD 2020 dinaikkan mendapat respons DPRD setempat.
Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim menyatakan, dalam finalisasi pembahasan Rancangan APBD 2020, disepakati ADD naik menjadi 122 miliar, atau 14,4 persen dari kekuatan Dana Alokasi Umum (DAU) 2020.
BACA JUGA:
- Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
- Piutang Kegiatan dengan APBD Gresik 2023 Sejumlah Rp186 Miliar Dibayarkan Maret ini
- Gagal Dapat APBD 2023, Kerusakan Jalan di Kembangan Gresik Kian Parah
- Terkait Tunggakan Pencairan Bosda 2023, Ketua DPRD Gresik: Insyaallah Awal Maret
"ADD kami naikkan menjadi Rp 122 miliar atau menjadi 14,4 persen," tegas Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (27/11).
Sebelumnya, pada pembahasan awal RAPBD 2020, bantuan keuangan berupa ADD dialokasikan Rp 113.993.370.000,00. Kondisi ini disebabkan terjadinya penurunan dana transfer dari pemerintah pusat berupa DAU.
"Kenaikan ADD ini sebagai bentuk komitmen DPRD untuk berupaya maksimal memenuhi kebutuhan pemerintahan desa (Pemdes) sebagai ujung tombak pemerintahan," terang Ketua DPD Golkar Kabupaten Gresik ini.
Sementara Ketua AKD Gresik, Nurul Yatim menyambut baik respons DPRD di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani. "Mewakili Kepala Desa kami ucapkan terima kasih," katanya.
"Dengan kenaikan itu ADD, kalau dibagi rata-rata maka setiap desa mendapatkan tambahan sekira Rp 23 juta. Itu perkiraan kalau dibagi rata-rata. Tapi praktiknya tak seperti itu, sebab antara desa satu dan lainnya luas wilayah tak sama, sehingga berimplikasi terhadap jumlah perangkat dan kebutuhan," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News