
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pembuatan Film Jejak Langkah 2 Ulama yang menampilkan Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah sudah mencapai 50 persen. “Selesai pertengahan bulan ini. Pendaftaran distribusi akhir bulan ini,” kata Ustadz Amien Zain, produser film tersebut kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (5/10/2019).
Ustdaz Amin mengungkapkan bahwa film ini akan tayang pada 2020. “Tapi trailernya belum ada, karena penggarapannya belum selesai,” kata Ustadz Amin ketika ditanya apa sudah ada trailernya.
BACA JUGA:
- Siapa yang Diusir dari Surga, Adam dan Iblis atau Adam dan Hawa, Tafsir Alquran Aktual HARIAN BANGSA
- Andai Nabi Hidup di Surabaya Makan Rawon dan Rujak Cingur? Tafsir Al-Quran Aktual HARIAN BANGSA
- Sopir Taqlid dan Sopir Goblok, Tafsir Al-Quran Aktual Dr KH Ahmad Musta'in Syafi'i
- Ribuan Santri Tebuireng Doakan Palestina: Israel Penjahat Perang, Seret ke Mahkamah Internasional
(Salah satu adegan Kiai Ahmad Dahlan dan para tokoh Muhammadiyah dalam film Jejak Langkah 2 Ulama. foto: istimewa/ bangsaonline.com)
Yang menarik, film yang disutradarai Sigit Ariansyah ini melibatkan dzuriah (keturunan) Hadratussyaikh – panggilan Kiai Hasyim Asy’ari – dan juga para tokoh Muhammadiyah. Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), pengasuh Pesantren Tebuireng misalnya bertindak sebagai Executive Producer. Begitu juga tokoh Muhammadiyah Ustadz Sukriyanto AR. Bersama Gus Sholah ia bertindak sebagai Executive Producer.
(KHM Yusuf Hasyim memimpin perang dalam Resolusi Jihad. foto: istimewa).
Bahkan Hadratussyaikh diperankan langsung oleh cucunya, yaitu Gus Riza Yusuf Hasyim. Gus Riza adalah putra KH. M. Yusuf Hasyim, salah seorang putra Hadratussyaikh.
Loh, apa tidak ada kesulitan saat akting? “Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada kesulitan saat akting dari para dzuriah,” tutur Ustdadz Amin yang asisten pribadi Gus Sholah ini.
Peran Gus Riza ini tentu menyentuh hati. Sebab selain wajah Gus Riza mirip Hadratussyaikh, juga punya titisan darah langsung dari ulama besar kakek Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. Apalagi kehidupan sehari-hari Gus Riza memang sangat bersahaja, rendah hati alias tawadlu. Wajar jika beberapa pihak menilai muncul aura Hadratussyaikh pada diri Gus Riza.
(Gus Riza dalam peran Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari. foto: istimewa)
Bagi keluarga Gus Riza, film bukan media dakwah yang asing. Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Kiai Yusuf Hasyim, ayahanda Gus Riza, pada tahun 1985 pernah terlibat dalam film berjudul "Sembilan Wali" (Walisongo). Saat itu Pak Ud - panggilan Kiai Yusuf Hasyim - sedang menjadi pengasuh Pesantren Tebuireng.
Padahal pada tahun 80-an itu hampir semua kiai mengharamkan nonton film, apalagi memproduksi film. Tapi Pak Ud berani melawan arus. Pak Ud menerima tawaran main film bertitel “Sembilan Wali” (Wali Songo) yang disutradarai Djun Saptohadi itu.
Simak berita selengkapnya ...