Polemik Yai Mim dan Sahara, Gus Yusuf Minta Alumni Tebuireng Jaga Adab

Polemik Yai Mim dan Sahara, Gus Yusuf Minta Alumni Tebuireng Jaga Adab Sekjen Baguss atau akronim dari Barisan Gus dan Santri, Yusuf Hidayat. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polemik antara Yai Mim atau yang akrab disapa KH. Mohammad Imam Muslimin, dan Nurul Sahara selaku pemilik rental mobil terus menjadi sorotan publik. Konflik antartetangga di sebuah komplek perumahan itu bahkan sempat viral.

Terbaru, Sahara mengklaim dirinya sebagai alumni santri Ponpes Tebuireng, Jombang. Pernyataan tersebut disampaikan saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM). 

Namun, publik meragukan keabsahan pengakuan Sahara. Titik terang muncul dari pernyataan Gus Yusuf, sapaan akrab Yusuf Hidayat, Sekjen Baguss atau akronim dari Barisan Gus dan Santri, yang juga alumni Tebuireng.

"Iya benar, Sahara alumni SMA A Wahid Hasyim Tebuireng tahun 2009, di Pondok Putri Al Masyuriah yang diasuh KH. Fahmi Amrullah Hadziq," ucapnya, Senin (13/10/2025).

Sebagai alumni Tebuireng, Sahara agar pun diminta untuk menjaga adab, terutama kepada yang lebih tua dan terhadap seorang kiai seperti Yai Mim. Gus Yusuf juga mengingatkan, seluruh alumni memiliki tanggung jawab moral menjaga marwah Ponpes Tebuireng.

"Tebuireng ini bukan sekedar pesantren besar dan bersejarah. Ini adalah peninggalan sekaligus wasiat Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri Tebuireng sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama. Karena itu wajib menjaga marwah Tebuireng," paparnya.

Menurut dia, Ponpes Tebuireng akan bangga jika santrinya dikenal karena karya dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Sebaliknya, akan sangat disayangkan jika santri dikenal karena konflik sosial dengan tokoh agama.

"Damai itu indah, saya kira Sahara bisa lebih bijak dan menahan diri dalam permasalahan dengan Yai Mim. Tapi bila bersikeras menyelesaikan masalah ke jalur hukum, saya tidak punya kewenangan mencegah. Semoga masalah ini segera selesai," pungkasnya. (mdr/mar)