Aksi Pembakaran Baju Batik Sekar Jagat Dikecam, DPC APBTN Minta Pelaku Segera Minta Maaf

Aksi Pembakaran Baju Batik Sekar Jagat Dikecam, DPC APBTN Minta Pelaku Segera Minta Maaf Ketua dan Pengurus DPC APBTN Bhuana Kabupaten Pamekasan saat memberikan pernyataan di Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan. foto: YEYEN/ BANGSAONLINE

"Kami secara resmi dari asosiasi sangat menyayangkan pembakaran baju batik itu. Kami dari asosiasi ini sudah punya badan hukum, kami akan menempuh jalur hukum. Karena menurut kami, pembakaran baju batik itu ada unsur penghinaannya," kecamnya.

"Apalagi batik yang dibakar itu masih baru dan kayaknya belum dipakai sama sekali. Saat aksi itu, sama pendemo dirobek lalu dibakar. Menurut kami itu suatu penghinaan bagi karya anak negeri, khususnya di Kabupaten Pamekasan," tegasnya.

Sekadar diketahui demo para aktivis yang memprotes rendahnya harga jual pada Rabu (18/9/2019) lalu, diwarnai pembakaran batik Pamekasan motif Sekar Jagat.

Sebelumnya, Kordinator Aksi Zaini menyampaikan, aksinya dalam perobekan dan pembakaran batik yang pernah dipakai oleh tim pemenangan Bupati Baddrut Tamam sebagai bentuk protes karena murahnya harga jual Madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan.

Zaini mengaku tidak bermaksud menyasar perajin batik dalam aksi pembakaran baju batik itu. Melainkan hanya sebagai bentuk luapan kekecewaan kepada Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, karena tidak menepati janjinya saat kampanye Pilkada 2018 untuk menaikkan harga di Pamekasan.

“Yang punya batik itu tim sukses dari Berbaur (Pasangan Baddrut Tamam-Rajae) bernama Dus Marhaen yang dulu batiknya diberi oleh tim pemenangan Berbaur. Sekarang dia kecewa, karena bupati tidak bisa menaikkan harga ,” terangnya. (yen/ros/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO