Semua Pasien Sembuh, KLB Hepatitis A di Pacitan Bukan Kategori Bencana Kesehatan

Semua Pasien Sembuh, KLB Hepatitis A di Pacitan Bukan Kategori Bencana Kesehatan Sejumlah lembaga menyampaikan pernyataan dan deklarasi bila Pacitan sudah terbebas dari Hepatitis A, Sabtu (10/8) kemarin. foto: YUNIARDI SUTONDO/ BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Pelaksana BPBD Didik Alih Wibowo menegaskan, KLB Hepatitis A belum masuk kategori bencana kesehatan. Apalagi saat ini ribuan pasien terpapar sudah dinyatakan sembuh total. "Kalau masuk kategori bencana kesehatan, situasinya tidak seperti ini," kata Didik, Ahad (11/8).

Hal yang sama disampaikan Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Wawan Kasiyanto. Menurutnya, sepanjang KLB yang ditetapkan sejak 30 Juni lalu, 1.251 orang pasien yang terpapar semuanya sudah bisa disembuhkan. "Semuanya tidak ada yang mati dan sudah bisa disembuhkan," tegas Wawan.

Apalagi, lanjut dia, pemerintah telah menanggung semua biaya pasien Hepatitis sejak penetapan status KLB. Per pasien, biaya yang ditanggung maksimal Rp 3.250.000.

Ia menjelaskan, bahwa Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, sehingga tidak ada obatnya. "Yang bisa mengobati itu kekebalan tubuh masing-masing. Dan, paparan Hepatitis A ini bisa dimungkinkan akan terjadi lagi dalam kurun waktu tertentu. Kalau ada orang bilang bisa diobati dengan herbal seperti temulawak, itu tidak benar. Temulawak bukanlah obat, namun semacam suplemen untuk penyehatan fungsi hati," beber dia.

"Masyarakat diharapkan jaga kesehatan dengan pola hidup sehat makan berimbang dengan gizi seimbang, dan istirahat cukup. Utamanya jaga kebersihan personal. Misalnya cuci tangan dengan sabun sebelum makan. Di nanti akan dapat support bantuan jamban keluarga. Namun kegiatan tersebut ranahnya TNI yang dinilai berpengalaman. Kami meminta agar semua pihak bisa menyampaikan informasi yang tepat tentang Hepatitis A. Kalau berkunjung ke daerah endemi Hepatitis A, yakni Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro, hindari makan yang mentah-mentah, dan makanan dingin. Yang paling aman itu makanan yang panas. Sebab virus akan mati pada suhu tertentu," pungkasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO