Ketua KONI Pacitan Pilih Besarkan Peternakan Perkutut, Tak Siap Dicalonkan Sebagai Bupati

Ketua KONI Pacitan Pilih Besarkan Peternakan Perkutut, Tak Siap Dicalonkan Sebagai Bupati Ilustrasi peternakan perkutut.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Burung perkutut selama ini masih menjadi sebuah hobi bergengsi bagi beberapa masyarakat. Tak jarang para penghobi burung tersebut rela merogoh koceknya hingga ratusan juta rupiah untuk bisa memiliki seekor perkutut.

Berangkat dari itulah, salah seorang pengusaha muda di Pacitan memilih konsen menekuni peternakan perkutut miliknya, meski harus menyiapkan permodalan hingga miliaran rupiah.

Itulah yang dilakoni HB Sugiharjanto, atau karib disapa dengan Sugi. Bapak dua anak ini sudah hampir satu dasawarsa lebih bergelut dengan peternakan perkutut. Tak hanya di Pacitan, ia pun rela berhijrah sementara ke Tasikmalaya untuk sekadar mengembangkan usaha peternakannya itu.

"Karena mahal itulah, sehingga tak mudah melakukan budidaya perkutut. Perlu ilmu dan kiat khusus untuk bisa melahirkan bibit perkutut unggulan bernilai ekonomis tinggi," kata Sugi yang juga Ketua KONI Pacitan ini melalui hubungan telepon, Jumat (12/7) malam kemarin.

Sugi yang saat itu masih berada di Kabupaten Gresik dalam rangka memberikan dukungan bagi tim bola voli putra yang tengah berlaga di ajang Porprov Jatim VI mengatakan, selama ini dunia hobi burung perkutut masih didominasi oleh Thailand. Para peternak di sana punya skill khusus, sehingga banyak terlahir perkutut-perkutut dengan dengungan suara sangat merdu yang memukau pendengarnya.

"Sehingga tak salah disetiap event kontes kicau perkutut taraf dunia,Thailand masih bertengger di peringkat atas. Inilah yang menginspirasi kami, bagaimana Indonesia, khususnya di Pacitan bisa melakukan budidaya perkutut yang nantinya akan menjadi pesaing bagi Thailand," harap Sugi.

Untuk bisa mewujudkan impiannya itu, Sugi menyadari butuh waktu serta permodalan tak sedikit. Ia pun menyebut, sampai miliaran rupiah. Namun begitu, bagi Sugi hal tersebut merupakan konsekuensi logis yang harus ia hadapi demi tercapainya sebuah cita-cita untuk mengangkat daerah serta negara di kancah internasional dari ternak perkutut.

"Karena itulah, saya sudah pernah matur ke Pak Bupati (Indartato, Red) untuk tidak bermain politik. Saya akan konsen menekuni peternakan perkutut. Sebab saya sudah banyak belajar ke mana-mana, dan kalau ilmu ini tidak saya implementasikan, kan aman-eman. Sebab butuh waktu lima tahunan untuk bisa membesut perkutut-perkutut handal seperti di Thailand. Nggak tahu nanti lima tahun yang akan datang, bisa jadi saya siap untuk tampil sebagai kontestan di pilkada. Kalau sekarang, jangan dulu lah," jelas Sugi memberikan penegasan kalau dirinya memang tak ingin maju di Pilkada Pacitan 2020. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO